Selasa 24 Feb 2015 15:31 WIB

Jokowi Belum Putuskan Pengiriman Dubes ke Brasil

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Jokowi ketika di Istana Bogor.
Foto: Antara
Presiden Jokowi ketika di Istana Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah telah menarik duta besar Indonesia untuk Brasil Toto Riyanto pasca peristiwa penundaan penyerahan surat kredensial oleh pemerintah Brasil. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku belum memutuskan sampai kapan Toto ditarik kembali ke Indonesia.

"Sampai waktu yang belum ditentukan," kata Jokowi di Istana Merdeka, Selasa (24/2).

Toto sendiri pagi tadi telah menghadap Jokowi untuk melaporkan peristiwa penundaan penyerahan surat kredensial yang dialaminya. Meski demikian, usai menemui presiden, ia enggan memberikan pernyataan pada media.

Jokowi sendiri menilai, apa yang dilakukan Brasil tersebut telah melanggar tata krama hubungan kedua negara. Sehingga, ia memutuskan untuk langsung menarik Dubes Indonesia untuk Brasil. "Saya tarik karena ini adalah masalah kehormatan negara, kehormatan bangsa. Buat saya itu masalah besar," kata mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.

Meski demikian, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia tak ingin memusuhi Brasil hanya karena insiden tersebut. Penarikan Dubes dilakukan untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang bermartabat. "Kita ini ingin hubungan baik, bersahabat baik dengan negara manapun," kata dia.

Seperti diketahui, pemerintah Brasil secara tiba-tiba menunda penyerahan surat kepercayaan (kredensial) Duta Besar RI terpilih Toto Riyanto. Padahal, Toto diundang secara resmi untuk menyampaikan kredensial pada upacara di Istana Kepresidenan Brasil pada Jumat, 20 Februari 2015.

Akhirnya, dalam kesempatan tersebut, Toto hanya menonton penyerahan surat kepercayaan untuk diplomat El Salvador, Panama, Venezuela, Senegal, dan Yunani. Tak terima dengan sikap Brasil, pemerintah Indonesia pun menarik kembali duta besar untuk Negeri Samba tersebut.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement