Senin 23 Feb 2015 14:44 WIB

Deni Bunuh Anaknya Hanya Pelampiasan Kemarahan

Rep: C74/ Red: Ilham
Pembunuhan, ilustrasi
Pembunuhan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kanit IV Satreskrim Polres Malang, Iptu Sutiyo mengatakan setelah Deni memukul kedua anaknya sebenarnya masalah sudah selesai. Namun, ketika Nuraini, adik Deni tahu pemukulan itu, ia marah. Dengan suara keras, Nuraini menyuruh Deni pergi dari rumah itu kalau masih saja memukuli anaknya. Kata-kata itulah yang membuat Deni naik pitam.

Seperti orang kesetanan, Deni memukulkan potongan bambu berkali-kali ke tubuh Kasih yang masih menangis. Potongan bambu juga sempat ia pukulkan ke pintu hingga patah. Deni juga menampar wajah Kasih menggunakan majalah.

“Sebenarnya, ia marah atas kata-kata adiknya,  kok tega-teganya adiknya bilang seperti itu. Padahal dia sudah membantu menjaga rumah adiknya," kata Sutiyo, Senin (23/2).

Tetapi, justru anaknya yang menjadi sasaran dari kemarahan Deni ketika itu, ia dan anak-anaknya juga belum makan. Usai menghajar anaknya, Deni menyuruh Kasih cuci muka. Lalu, dia mengajak Kasih dan Dina ke gubuk yang ada di kebun samping rumah Nuraini. Di gubuk itu, Deni memangku Kasih sempat meminta maaf kepada Deni dan kakaknya, Dina.

Kasih juga meminta Deni untuk menciumnya. Tak lama kemudian, Kasih mengeluh kedinginan. Deni menutupi badan Kasih menggunakan sarung. "Selain karena tempramen ini karena masalah kemiskinan," kata Sutiyo. Seperti diketahui, Kasih meninggal setelah minta maaf kepada Deni yang memukulnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement