Senin 23 Feb 2015 12:22 WIB

Peringatkan Jokowi, JK: Presiden dan Wapres Harus di Ibu Kota

Rep: Dessy S Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Wapres Jusuf Kalla.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Wapres Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo memutuskan untuk lebih banyak melakukan aktivitas dan kegiatannya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Bahkan, Jokowi juga telah memanggil Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto untuk mengatur arus lalu lintas agar kedatangannya dan para menterinya tak menyebabkan kemacetan di Bogor.

Kendati demikian, Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK menilai Jokowi hanya akan berkantor untuk sementara waktu. Dia memperingatkan, sesuai aturan presiden dan wakil presiden harus berada di ibu kota untuk mengatur jalannya pemerintahan.

"Kan saya kira jangan lupa bahwa beliau itu untuk sementara waktu. Karena presiden dan wapres harus berada di Ibukota negara untuk pemerintahannya," ujarJK di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Senin (23/2).

Menurut ketua umum PMI tersebut, Jokowi ingin pindah ke Istana Bogor agar lebih fokus dan tenang dalam melaksanakan pekerjaannya. "Saya ndak tahu. Saya rasa ingin tenang-tenang saja beliau ini. Tentu ingin lebih fokus," tambahnya.

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Andi Widjojanto mengatakan Jokowi akan lebih sering menghabiskan waktunya di Istana Bogor. Menurutnya, Jokowi lebih suka beraktivitas di Bogor lantaran kondisi istana Bogor yang lebih sejuk ketimbang istana Jakarta.

"Jadi dengan karakter beliau yang lebih suka lingkungan terbuka, jadi Bogor cocok untuk itu. Dan kami menyiapkan saja jika Presiden ingin beraktivitas lebih sering di Bogor," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement