REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo resmi melantik tiga pelaksana tugas (Plt) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Taufiqurrahman Ruki ditunjuk sebagai ketua menggantikan Abraham Samad yang harus nonaktif karena menjalani proses hukum di kepolisian.

Ruki mengatakan, dirinya bersama perwakilan komisioner KPK lain akan segera menemui Plt Kapolri Komjen Badrodin Haiti. Pertemuan itu penting untuk segera mengakhiri polemik yang terjadi. Selain itu, kata dia, juga membicarakan kasus-kasus yang sedang ditangani KPK dan Polri.

"Hari ini pukul 17.00 WIB kami akan temu wakapolri, ditemani satu atau dua komisioner (KPK)," katanya dalam keterangan resminya di gedung KPK, Jumat (20/2).

Ruki juga meminta untuk bertemu dengan Jaksa Agung HM Prasetyo. Pertemuan dengan Jaksa Agung itu untuk membicarakan masalah teknis terkait penguatan KPK dari personel kejaksaan terutama penuntut. Hal ini juga dilakukan kepada kepolisian karena KPK juga memerlukan tambahan penyidik.

Selain kepolisian dan kejaksaan, pimpinan KPK juga merencanakan untuk bertemu Ketua Mahkamah Agung, Hatta Ali. Namun, pertemuan dengan Ketua MA tidak membicarakan kasus tetapi etika kenegaraan.

"Tidak membicarakan kasus tapi lebih banyak courtesy call, etika kenegaraan. Ketua MA sebagai lembaga tinggi negara dan kami sebagai komisioner negara untuk membangun komunikasi," ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika