Kamis 19 Feb 2015 21:29 WIB

MPR Minta Anshor Aktif Sosialisasikan 4 Pilar

Rep: Muhammad Subarkah/ Red: Agung Sasongko
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang menginginkan agar gerakan Pemuda Anshor ikut aktif sosialisasikan 4 Pilar. Menurut dia peran ormas pemuda milik kaum Nahdliyin ini cukup strategis untuk mengingatkan kembali mengenai falsafah bangsa Indonesia yakni Pancasila, UUD 45. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhineka Tunggal ika.

''Selain harus ikut andil dalam menyelesaikan persoalan bangsa, Anshor juga kami minta ikut mensosialisasikan 4 Pilar. Kini banyak generasi muda sudah lupa akan Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Dengan punya jaringan yang luas saya kira peran Anshor strategis dalam menggelorakan semangat anak bangsa di dalam mencintai falfasah dan dasar negaranya,'' kata Oesman di sela acara Pelatihan GP Anshor, di Jakarta, Kamis (19/2).

Oesman mengatakan ke depan selain harus terus fokus pada pengkaderan pemimpinan bangsa, Anshor juga dituntut mampu memberikan andil bagi perbaikan bangsa. Salah satu tugas utamanya adalah menjadi wahana yang dapat dipakai untuk menangkal munculnya pemikiran keagamaan yang sempit. Selain itu Anshor juga diharapkan mampu menjaga jati diri budaya bangsa yang kini mendapat serbuan yang kuat dari budaya barat yang kerap bersifat negatif.

''Nanti MPR dan Anshor diharapkan bisa membangun sinergi dan kerjasama. Ingat Anshor yang berdiri sebelum proklamasi kemerdekaan, sudah semenjak dahulu ikut berperan dalam mengatasi berbagai persoalan  bangsa yang krusial. Saatnya kini Anshor menunjukan perannya,'' ujar Oesman Sapta.

Oesman menyatakan bangsa Indonesia kini menghadapi situasi yang penuh tantangan. Celakanya, di dalam kondisi yang masih sulit ini banyak di antara waga negaranya sudah melupakan nilai-nilai dasar atau falsafah negaranya. Padahal tanpa tahu dan paham akan ideologi bangsa maka pada akhirnya nanti arah perjalanan bangsa menjadi terancam serta tidak punya tujan yang jelas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement