Rabu 18 Feb 2015 13:43 WIB

Tim Sembilan Terlalu Galak Bisa Berbuah Ancaman

Anggota Tim Konsultatif Independen (Tim Sembilan).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Anggota Tim Konsultatif Independen (Tim Sembilan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lantangnya suara Tim Konsultatif Independen dalam menyikapi polemik Budi Gunawan dengan KPK, mungkin saja berbuah ancaman personal masing-masing anggotanya.

"Sangat mungkin (terima ancaman), mengingat mereka itu tokoh dan lantang bersuara," kata Pengamat politik dari Universitas Pelitah Harapan, Victor Silaen, Rabu (18/2).

Dia mengatakan para anggota Tim Konsultatif Independen sebenarnya bisa meminta perlindungan kepada polisi jika benar ada ancaman yang diterima. Tetapi melihat situasi saat ini, Victor mengimbau para anggota tim lebih baik mendekatkan diri kepada media dan masyarakat saja.

"Tidak 'surprised' buat saya (kalau benar ada ancaman). Mungkin Buya (Ketua Tim Independen Buya Syafii Maarif) juga dapat ancaman," ujar dia.

Menurut Victor, apabila anggota tim menerima ancaman dan masih bisa bertahan maka sebaiknya menahan diri. Namun apabila ada ancaman yang ditujukan kepada keluarga sebaiknya diungkapkan kepada media.

"Kalau ancamannya sudah merembet ke anak dan istri terpaksa ungkap saja," kata dia.

Sejauh ini, Tim Independen atau tim sembilan telah menyatakan sikapnya tetap pada rekomendasi awal agar Presiden tidak melantik Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri meski yang bersangkutan telah dihapuskan status tersangka dalam Putusan Praperadilan PN Jakarta Selatan.

Tim Konsultatif Independen memandang putusan Praperadilan tidak terkait dengan substansi sangkaan terhadap Budi Gunawan.

Selain itu tim juga mengharapkan Presiden berupaya agar Komjen Pol Budi Gunawan bersedia untuk mengundurkan diri dalam pencalonan Kapolri demi kepentingan bangsa dan negara.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement