Selasa 17 Feb 2015 05:00 WIB

Rektor: 100 Hari Pemerintahan Jangan Melihat Sisi Negatif Saja

Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof Ibnu Hajar.
Foto: Spdi.edu
Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof Ibnu Hajar.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof Ibnu Hajar mengatakan, 100 hari refleksi pemerintahan Jokowi-JK ini jangan dijadikan untuk melihat sisi negatif atau celah-celah saja. "Diharapkan dengan pemahaman 100 hari refleksi pemerintahan ini, akan diformulasikan kira-kira seperti apa Indonesia ini untuk tahap-tahap 200 hari, 300 hari dan seterusnya," katanya di Medan, Senin (16/2).

Hal tersebut dikatakan Rektor Unimed pada Pra-Temu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia ke-VIII berlangsung di Medan 16-20 Februari 2015. Rektor berharap pertemuan BEM se-Nusantara ini mampu merumuskan pemikiran yang konstruktif dan memberikan solusi yang positif untuk memajukan bangsa Indonesia.

Selain itu, mahasiswa juga harus mampu melahirkan sensitivitas terhadap kemajuan bangsa ke depan. "Mahasiswa harus peka terhadap situasi dan juga peduli terhadap kondisi lintas budaya, dan yang terpenting adalah mampu mengenali masalah dan memberikan solusi bagi setiap masalah," kata Ibnu.

Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho mengatakan, mahasiswa peserta Pra-Temu BEM ini harus berfikir revolusioner. Mahasiswa, menurut dia, harus mengadopsi semangat Sumpah Pemuda yang mampu mengesampingkan ego sektoral dan bersatu-padu untuk Indonesia.

Selain itu, mengajak mahasiswa untuk berdiskusi kritis dan demokratis dengan semangat Sumpah Pemuda 1928.Dan mendorong tahun 2028 dapat menjadi pondasi bagi Indonesia emas 2045, sebagai refleksi semangat pemuda.

"Semoga pemikiran-pemikiran mahasiswa calon-calon pemimpin masa depan ini dapat memberikan sumbangsih yang positif bagi kemajuan bangsa," kata Gatot.

Ketua Senat Mahasiswa Unimed Muhammad Zulfachry mengatakan, pertemuan kali ini mengangkat tema Refleksi 100 Hari Kinerja Kepemimpinan Pemerintahan Jokowi-JK.

Dia menyebutkan, mahasiswa mengangkat tema tersebut, karena tidak ingin acara ini berlangsung sia-sia, namun mampu memberikan rekomendasi bagi pemerintahan kedepan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

"Kita bukan hanya ingin acara ini menjadi ajang konsolidasi mahasiswa, tapi juga mampu memberikan efek yang positif bagi masyarakat Indonesia," kata Zulfachry.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement