Sabtu 14 Feb 2015 12:11 WIB

SBY Berkisah Ketika Bertempur Militan Falintil di Timor Leste

Mayor SBY dan anak buahnya.
Foto: Facebook
Mayor SBY dan anak buahnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkap kisahnya ketika masih berdinas aktif di TNI. Ketika itu, ia ditugaskan ke Timor Leste saat pangkatnya masih Mayor.

SBY yang memimpin Batalyon 744/Satya Yudha Bhakti melakukan kontak senjata dengan militan Falintil yang menginginkan Timor Leste pisah dari NKRI. Ketika pertempuran usai, prajurit TNI menemukan salah satu gerilyawan musuh tak berdaya.

Apa yang terjadi? Mayor SBY membuat keputusan tidak sebagaimana mestinya, dengan mengirim gerilyawan tersebut ke rumah sakit di Jakarta. Berikut kisahnya yang diunggah melalui Facebook pribadinya.

Keputusan Tidak Lazim yang Melahirkan Apresiasi

Peristiwa ini bermula pada saat Susilo Bambang Yudhoyono kembali bertugas di medan operasi di Timor Timur. Kali ini ia bertugas sebagai Komandan Batalyon 744, dengan pangkat Mayor. Suatu ketika, di lereng bukit Turiskai terjadi kontak tembak yang sengit antara pasukan Batalyon 744 yang dipimpinnya, dengan para gerilyawan Falintil.

Usai pertempuran, pasukan TNI menemukan seorang gerilyawan Falintil yang tergeletak dengan kondisi perutnya pecah dan usus yang terburai. Alih-alih mengeksekusinya, Mayor Yudhoyono saat itu malah memilih untuk mengobati gerilyawan yang terluka tersebut. Bahkan, ia menerbangkannya ke RSPAD di Jakarta untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Langkah tidak lazim ini mendapatkan apresiasi dari Asisten Operasi Kasum ABRI Mayjen TNI Edi Sudrajat. Karena, di dalam Hukum Perang, seorang tawanan perang haruslah tetap diperlakukan secara manusiawi, dan SBY membuktikan bahwa saat itu ia taat akan Hukum Perang tersebut.

Ternyata, gerilyawan tersebut adalah Yulio Sarmento, salah satu pucuk pimpinan kelompok Falintil. Darinya, Mabes ABRI banyak memperoleh informasi berharga dalam menjalankan operasi di Timor Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement