Jumat 13 Feb 2015 21:04 WIB

Ini Isi Manifesto Relawan Jokowi

Rep: MG02/ Red: Bayu Hermawan
Relawan dan Pendukung Jokowi saat Pilpres
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Relawan dan Pendukung Jokowi saat Pilpres

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok-kelompok relawan pendukung Jokowi-JK saat Pilpres 2014, menggelar acara konsolidasi dengan tema "Kawal Nawacita" di Jakarta, Jumat (13/2). Dalam acara ini, kelompok relawan Jokowi-JK mendeklarasikan manifesto untuk mengawal Nawacita.

Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa relawan akan tetap berada mendukung dan menghormati keputusan apapun yang diambil oleh Presiden Joko Widodo. Konsolidasi relawan Jokowi-JK itu digelar untuk menanggapi situasi politik dan pemerintahan Jokowi-JK,  yang bergejolak akibat menyeruaknya kisruh antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri.

"Hari-hari belakangan ini pemerintahan Jokowi-JK memiliki tantangan besar, baik dari internal pemerintahan maupun dari pihak-pihak lain di luar pemerintahan," ujar Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi di Jakarta, Jumat (13/2).

Ia pun mengingatkan tugas relawan Jokowi-JK, melakukan konsolidasi dan melakukan gerakan untuk terus-menerus mengawal pemerintahan kedepan. "Kita tidak mau pemeintahan yang lahir dari rakyat tetapi agendanya adalah bukan rakyat," katanya.

Budi berharap dari konsolidasi yang diadakan oleh relawan Jokowi-JK ini, menghasilkan manifesto untuk mengawal Program Nawacita Jokowi-JK sebaik-baiknya. Hasil dari konsolidasi relawan ini nantinya akan diserahkan langsung kepada Presiden Jokowi.

"Perbedaan pasti ada diantara kita tapi selama kita berada di garis rakyat kita bisa merumuskan agenda rakyat dan mewujudkan agenda rakyat bersama-sama. Kita optimis Indonesia kedepan dalam pemerintahan Jokowi," jelasnya.

Kelompok relawan Jokowi-JK kemudian mendeklarasikan manifesto terkait dengan kegelisahan relawan terhadap kegaduhan yang terjadi di pemerintahan saat ini. Berikut isi manifeto tersebut:

Dalam beberapa waktu terakhir kita melihat kekuatan politik ini, yakin pemerintahan Jokowi, mendapat serangan dari berbagai pihak karena keputusan yang dinilai kontroversial disekiar pemilihan pejabat teras negara.

Kritik terhadap keputusan yang spesifik kini bergulir menjadi serangan terhadap pemerintahan secara umum, termasuk terhadap jalan perubahan tersebut diatas. Perkembangan ini menuntut kamu, Sekber Partisipasi Indonesia, untuk besikap;

1. Kami setuju bahwa masih ada berbagai kekurangan dalam pelaksanaan agenda perubahan, tapi kami tetap teguh berpendapat bahwa jalan perubahan yang tetmaktub dalam Nawacita itu tepat adanya. Pelaksanaan Nawacita secara konsekuen akan membawa Indonesia pada jalan perubahan.

2. Kami sadar bahwa kerja pemerintahan Jokowi dalam pelaksanaan Nawacita belum sempurna karena menghadapi silang-sengkarut kepentingan bisnis dan politik. Kami sepenuhnya mendukung langkah pemerintahan Jokowi untuk memotong silang-sengkarut itu dengan terutama memperkuat pemerintahan dengan cara melepas unsur yang tidak kompeten dan/atau tidak sehaluan, dan menempatkan unsur terbaik dari anak bangsa untuk mendukung kerja keras pemerintahan dalam mewujudkan agenda rakyat.

3. Kami sadar bahwa jalan perubahan tidak mungkin hanya diemban oleh pemerintah. Adalah tugas setiap warga yang setuju pada perubahan untuk mendukung setiap langkah perubahan dengan tindakan nyata. Partisipasi adalah kunci keberhasilan pelaksanaan Nawacita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement