REPUBLIKA.CO.ID, CILEDUG -- Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah menjelaskan lambatnya normalisasi Kali Angke disebabkan banyak warga yang enggan membebaskan lahannya. Akibatnya, proses penanggulangan dan optimalisasi Kali Angke terhambat.
Meski demikian, Arief berjanji mempercepat normalisasi Kali Angke. Apalagi luapan air dari Kali Angke dituding menjadi salah satu penyebab banjir di perumahan Ciledug Indah I dan II, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.
"Kami terus berupaya untuk percepatan kali angke, mudah-mudahan tahun ini dioptimakan selesai, tinggal sekarang dalam tahap pembebasan," tutur Arief R Wismansyah saat memantau banjir di perumahan Ciledug Indah I Rabu (11/2).
Arief menjelaskan, dari anggaran Rp 200 miliar tercatat hingga akhir Desember 2014 baru digunakan untuk pembebasan lahan sebanyak Rp 30 miliar. Sedang jembatan Kali Angke telah masuk proses lelang oleh Provinsi Banten.
"Jadi masih sangat banyak, karena proses pendataan tahun lalu lambat," tuturnya.
Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) akan melakukan kegiatan serupa di sejumlah kali lainnya. Seperti Kali Cisadane, Kali Sabi, Kali Leduk dan Cirarap. "Sudah menghadap mentri PU dan Dirjen SDA, mereka sekarang ngejar proses pembebasannya kalau lahan siap langsung kerjakan oleh kementrian," ucap Arief.