REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Yogyakarta merargetkan kunjungan wisatawan asala Myanmar. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah Istimewa Yogyakarta, Gonang Juliastono mengatakan lokasi wisata seperti Candi Borobudur merupakan kesempatan bagi Yogyakarta untuk menarik wisatawan dari Myanmar sebanyak-banyaknya. Pasalnya, mayoritas penduduk Myanmar merupakan agama Buddha yang mereka menganggap Borobudur bukan merupakan kiblat bagi umat Buddha.
“Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) punya peluang besar untuk pengembangan pariwisata khususnya wisatawan dari Myanmar,” ujar dia kepada wartawan saat acara Ammbassadors Go to Jogja With Love di hotel Eastparc Yogyarta, Selasa (10/2).
Dia menjelaskan, nantinya akan ada penerbangan langsung dari Yogyakarta-Myanmar. Dengan begitu, transportasi akan lebih mudah. Harapanya, wisatawan dari Myanmar bisa lebih meningkat.
Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumardi yang hadir pada cara tersebut bersama sembilan duta besar lainnya menuturkan, Myanmar bisa menjadi terget baru pariwisata Yogyakarta. “Kebetulan tahun ini Yogyakarta target untuk menggenjot wisatawan Myanmar ke Yogyakarta,” katanya.