Selasa 10 Feb 2015 13:46 WIB
Mahkamah Partai Golkar

Muladi: Konflik Golkar Memalukan

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Bilal Ramadhan
Muladi
Foto: Republika
Muladi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Konflik internal Partai Golkar dicela sebagai sengketa partai terburuk.  Ketua Mahkamah Partai (MP) Golkar Muladi menilai, konflik antara Aburizal Bakrie dan Agung Laksono merupakan kondisi politik partai tersebut.

"Baru sekali ini terjadi di partai (Golkar). Ini memalukan," kata Muladi di Gedung DPP Golkar, Jakarta, Selasa (10/2).

Dikata-kan dia, sengketa dua kepengurusan di partai peserta pemilu itu harus berakhir. Seperti diketahui, Golkar pecah kongsi usai pilpres 2014. Itu memunculkan dua kepemimpinan. Satu kubu diketuai oleh Abu-rizal Bakrie (ARB) hasil Munas Bali, dan Agung Laksono hasil di Munas Ancol.

Kedua tokoh puncak peserta pemilu tertua ini saling gugat di pengadilan soal kepemimpinan yang sah. ARB menggugat di PN Jakarta Barat. Sementara Agung memilih di PN Jakarta Pusat. Pekan lalu, PN Jakarta Pusat sudah mengeluarkan putusan.

Isinya ialah menolak mengadili penyelesaian dua kepengurusan tersebut dan mengembalikan penyelesaian antara dua kubu itu ke MP Golkar. Sedangkan PN Jakarta Barat belum mengeluarkan putusan.

Sementara itu, Kementerian Hukum dan HAM dalam surat keputusannya 2014, mengakui kepengurusan Golkar yang sah mengacu hasil Munas Riau 2009 yang memenangkan ARB sebagai ketua umum dan Agung sebagai wakil ketua umum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement