Senin 09 Feb 2015 20:16 WIB
Kontroversi Valentine

KAMMI: Penyebaran Cokelat Berhadiah Kondom Terjadi Setiap Tahun

Rep: c09/ Red: Agung Sasongko
Perayaan hari Valentine terlarang bagi umat Islam. (ilustrasi)
Perayaan hari Valentine terlarang bagi umat Islam. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) mendesak agar perusahaan terkait penjualan cokelat berhadiah kondom dapat bertanggungjawab. Pasalnya, telah banyak beredar produk cokelat berhadiah kondom menjelang perayaan valentine yang membuat masyarakat resah.

 

Ketua PP Bidang Perempuan KAMMI, Irma Budiarti, mengatakan, agenda penyebaran kondom secara gratis oleh sejumlah pihak, selalu terjadi  setiap tahun. Namun, pihak perusahaan terkadang mengklaim bahwa mereka tidak pernah menjual produk cokelat dengan menyertakan kondom di dalamnya.

 

“Kita menyikapinya bingung, ketika banyak mempermasalahkan cokelat berkondom, namun perusahaannya mengelak,” jelas Irma, saat dihubungi ROL, Senin (9/2).

 

Menurutnya, ketika masyarakat mencari fakta di lapangan, akan menemukan banyak sekali bukti. Oleh karena itu, walaupun perusahaan mengelak dengan tidak mengaku melakukan promo tersebut, tetap mereka harus bertanggungjawab sebab yang dipromosikan adalah produk dari perusahaan yang bersangkutan.

 

“Hati-hati untuk perusahaan cokelat dan kondom, harus bertanggungjawab atas penyebarannya, sebab produk-produk itu merupakan produk ikon valentine,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement