REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (Disbudpar NTB) tengah fokus membenahi daya dukung destinasi pariwisata di wilayah Lombok dan Pulau Sumbawa. Langkah tersebut dilakukan agar pariwisata di NTB berkembang pesat.
Kepala Disbudpar NTB, Lalu M Fauzal mengatakan pihaknya bersama Kabupaten/Kota tengah melakukan pemetaan daya dukung destinasi wisata. Sebab, hal itu menjadi penunjang yang penting bagi pariwisata.
"Kita tengah melakukan maping masalah (pariwisata)," ujarnya kepada wartawan di komplek Gubernuran, Senin (9/2).
Ia menuturkan, wisatawan datang ke Lombok tentu dengan ekspektasi yang besar. Ketika, kenyataan di lapangan tidak sesuai ekspektasi, maka wisatawan bisa kecewa. "Harus ada standar (daya dukung)," katanya.
Menurutnya, manajemen destinasi pariwisata pun mutlak menjadi perhatian. Oleh karena itu, seluruh stakeholder pariwisata perlu duduk bersama membicarakan hal tersebut.
Lalu M Fauzal mencontohkan masalah sampah di Gili Trawangan yang belum terdapat solusi. Di mana, tiap hari sampah di Gili Trawangan mencapai sembilan ton dari sampah rumah tangga dan hotel. "Sampah hari ini belum ada TPA," katanya.
Ia menuturkan, pemetaan persoalan pariwisata lainnya yang perlu menjadi perhatian adalah seputar keamanan. Termasuk, bagaimana membenahi infrastruktur jelang kegiatan Tambora Menyapa Dunia.
Menurutnya, data seputar jumlah kunjungan wisatawan ke NTB pun perlu dibenahi agar tidak terjadi kesimpangsiuran. Sebab, keberadaan data valid kunjungan akan berpengaruh terhadap intervensi kebijakan dan program di sektor pariwisata.