REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Firman Noor mengatakan, aktivis sekaliber Fadjroel Rachman akan sangat luar biasa jika terkena kasus korupsi. Namun, menurutnya, meski menjadi salah satu aktivis yang giat menyuarakan sikap anti korupsi, Fadjroel masih rentan terkena kasus tersebut jika terpilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) Kalimantan Selatan.
“Ada beberapa hal yang masih memungkinkan aktivis terkena kasus korupsi,” jelas Firman, saat dihubungi ROL, Ahad (8/2).
Firman menjelaskan, di masa lalu, mayoritas aktivis terjerat kasus korupsi karena berada dalam sistem yang sangat memungkinkan untuk melakukan korupsi. Selain itu, ada juga aktivis yang memiliki mental koruptor dan daya jaga terhadap praktik korupsinya masih lemah.
"Dalam kasus Fadjroel, yang merupakan aktivis korupsi, akan sangat luar biasa jika dia melakukan hal itu,” kata dia.
Menurutnya, dengan situasi politik yang sedang terjadi saat ini, pemerintah daerah sekalipun akan berfikir berkali-kali untuk melakukan korupsi. Pasalnya, aksi pemberantasan korupsi sedang gencar digalakkan oleh pemerintah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
