REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia, Marwan Jafar akan memberikan pendampingan yang intensif untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan.
“Selain mengalami ketimpangan ekonomi, secara mental masyarakat di daerah perbatasan selalu merasa inferior jika menghadapi warga negara asing. Oleh karena itu, harus komprehensif penyelesaiannya,” katanya, Sabtu (7/2).
Menurut Marwan, mengatasi persoalan desa di perbatasan memang harus komprehensif. Mulai dari pembangunan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, dan pembinaan masyarakat.
Maka, pihaknya berkomitmen akan mempersiapkan tim pendamping desa daerah perbatasan yang memiliki keahlian di beberapa bidang. Dengan pendampingan tersebut, diyakini bisa memantau secara kontinyu perkembangan dan kebutuhan masyarakat desa daerah perbatasan.
“Makanya memang harus tinggal di daerah perbatasan karena ini penting untuk memantau dan mengawasi kebutuhan desa di daerah perbatasan dengan cepat dan tepat,” ujarnya.
Dari analisis yang dilakukan, Marwan akan melakukan kerja sama dengan beberapa lembaga terkait untuk segera menyelesaikan berbagai persoalan di desa daerah perbatasan.
“Karena kami tidak mungkin bisa bekerja sendiri. Perlu ada sinergi dengan beberapa lembaga dan Badan yang khusus menangani daerah perbatasan seperti Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP),” ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
