Sabtu 07 Feb 2015 14:33 WIB

Pengamat Samakan Jokowi dengan SBY Soal Konflik KPK-Polri

Rep: C82/ Red: Erik Purnama Putra
Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yudha (kanan).
Foto: Antara
Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yudha (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo diminta untuk segera mengambil keputusan terkait kekisruhan yang terjadi antara KPK dan Polri. Hal tersebut agar permasalahan tidak semakin berlarut-larut dan Jokowi bisa fokus pada program kerakyatan yang lain.

Pengamat politik Pol-Tracking Institute Hanta Yudha menilai, ada kemiripan karakter antara Jokowi dan Presiden sebelumnya, Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Jokowi menggunakan politik harmoni yang mengutamakan stabilitas politik. Sehingga membuat masyarakat geregetan," kata Hanta dalam sebuah acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/2).

Hanta mengatakan, politik harmoni yang digunakan Jokowi memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan inilah yang akan mempengaruhi relasi politik dan pelaksanaan program-program Jokowi ke depan.

"Plusnya, semakin komprehensif. Negatifnya kalau lama, ibaratnya main catur banyak pion-pion yang tumbang," ujarnya.

Dia pun menyebut, Jokowi memiliki kecenderungan lamban dalam menyelesaikan masalah tersebut. Jokowi, lanjut Hanta, terkesan mengulur waktu dan menunggu momentum sembari mengimbangi kekuatan.

"Itu politik keseimbangan yang dimainkan, kita tidak tahu keputusannya apa," kata Hanta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement