REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dakwah Indonesia (Ikadi) menghimbau masyarakat Muslim untuk tidak merayakan hari valentine yang jatuh setiap tanggal 14 Februari. Pasalnya, hal itu tidak ada dalam ajaran Islam.
"Perayaan valentine di dalam Islam tidak pernah ada. Umat Islam dihimbau untuk tidak ikut-ikutan," ujar Ketua Ikadi Satori Ismail pada Republika, Jumat (6/2).
Dimana, umat Islam menurutnya memang diwajibkan untuk saling mengasihi dan menyayangi semua makhluk, kapanpun dan dimanapun bahkan terhadap hewan sekalipun.
Untuk itu, tidak ada makna hari kasih sayang dan lainnya. Apalagi dengan munculnya penjualan coklat berhadiah kondom. Hal ini jelas sangat mengarah pada hal tidak baik.
Bahkan dapat merusak bangsa. "Itu menjurus pada sex bebas," tambahnya.
Valentine day atau hari kasih sayang memang sangat identik dengan pergaulan anak muda di seluruh dunia. Namun sayangnya, budaya yang berasal dari barat tersebut bukan budaya yang wajib dirayakan oleh Muslim dunia. Pasalnya, tidak ada aturan mengenai perayaan tersebut di dalam Alquran. Seringkali, perayaan tersebut masih ditemukan di Indonesia yang notabene merupakan negara dengan mayoritas Muslim.