Jumat 06 Feb 2015 10:33 WIB

Pemkab Kebumen Tata Ulang Sebaran Pangkalan Elpiji

Tabung gas Elpiji ukuran tiga kilogram (ilustrasi).
Foto: sikat.or.id
Tabung gas Elpiji ukuran tiga kilogram (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Guna memenuhi kebutuhan gas secara memadai kepada masyarakat, Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Pemerintah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, berencana menata ulang penyebaran pangkalan elpiji tiga kilogram.

"Kami saat ini dalam proses penataan ulang sebaran agen dan pangkalan elpiji tiga kilogram, mudah-mudahan seminggu lagi selesai," kata Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Dinas Perindagsar Pemkab Kebumen Agung Patuh Gunawan Ahmadi di Kebumen, Jumat.

Hingga saat ini, Kabupaten Kebumen yang meliputi 26 kecamatan hanya memiliki 10 agen dengan pangkalan di 434 lokasi. Ia menyebut pemerataan penyaluran elpiji tiga kilogram sebagai hal yang penting dilakukan pemkab setempat.

"Saat ini pemerataan pendistribusian elpiji tiga kilogram memang masih kurang merata, baik dalam hal jumlah alokasi maupun sebaran pangkalannya. Oleh karena tidak beriimbangnya hal tersebut, berakibat pada tumpang tindihnya pendistribusian," katanya.

Ia mencontohkan tentang stok berlebihan elpiji tiga kilogram di satu kecamatan yang selanjutnya didistribusikan ke kecamatan lain.

Pada kesempatan itu, Agung mengatakan tentang stok elpiji tiga kilogram untuk masyarakat di kawasan selatan Jateng tersebut yang relatif mencukupi.

"Pantauan petugas kami di lapangan, di tingkat pangkalan dan pengecer di beberapa kecamatan, hasilnya stok elpiji masih mencukupi," katanya.

Harga elpiji tiga kilogram di tingkat masyarakat daerah setempat antara Rp 17.000-Rp 18.000 per tabung, sedangkan elipiji 12 kilogram yang mengalami penurunan harga dari Rp 145.000 menjadi Rp 138.000, masih tergolong mahal untuk konsumen setempat.

Ia mengharapkan masyarakat yang bukan kategori rumah tangga sasaran distribusi elpiji tiga kilogram tidak beralih ke gas tersebut.

"Karena elpiji tiga kilogram ini bersubsidi yang peruntukkannya untuk rumah tangga miskin dan pelaku usaha ekonomi mikro," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement