REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Korban tewas akibat kecelakaan pesawat TransAsia GE235 setidaknya 31 orang. Sebanyak 15 orang selamat dan sisanya masih dinyatakan hilang.
Media lokal melaporkan komunikasi terakhir antara pilot pesawat dengan pengendali lalu lintas udara adalah panggilan darurat marabahaya. Seruan 'Mayday' diulang sebanyak tiga kali oleh pilot.
Pilot juga mengatakan bahwa pesawat flameout. Mesin flameout mengacu pada api yang padam di dalam ruang bakar mesin sehingga mematikan mesin dan tidak lagi mendorong baling-baling.
Penyebabnya bisa mencakup kekurangan bahan bakar atau tersambar abu vulkanik, burung atau benda lainnya yang masuk ke dalam mesin. Rekaman komunikasi pilot dengan menara kontrol terbilang singkat karena pesawat baru saja lepas landas.
Ada spekulasi yang beredar bahwa pilot mengikuti garis aliran sungai untuk menghindari tabrakan di daratan yang padat penduduk. Sehingga ia memilih menerjunkannya ke sungai. Namun pihak berwenang penerbangan mengatakan tidak ada bukti yang menguatkan.
Media Taiwan juga melaporkan bahwa pilot berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan pesawat oleng diantara gedung-gedung apartemen dan gedung komersil lainnya. Pilot diidentifikasi sebagai Liao Chien-tsung (42 tahun). Sebelumnya ia bekerja untuk China Airlines dan pernah masuk pasukan angkatan udara.
Bangkai pesawat telah diangkat ke permukaan. Angka kematian diperkirakan meningkat dari sisa korban yang masih hilang. "Kami belum menemukan sisa 12 orang lagi, tapi kami tidak akan menyerah. Kami akan teruskan pencarian," kata pejabat dari departemen pemadam kebakaran Taipei, Yeh Chun-hsing.
Dari total 58 orang di pesawat, 31 orang berasal dari Cina yang dibawa oleh agen travel Teyung Group dan Flying Tours. Civil Aeronautics Administration (CAA) Taiwan mengatakan 16 korban tewas berasal dari Cina dan tiga orang Cina selamat.
Manager Teyung Group, Lin Liqing mengatakan timnya sedang memeriksa kondisi kliennya. "Para penumpang selamat telah dibawa ke delapan rumah sakit lokal," kata dia, dikutip Guardian, Kamis (5/2).
Kotak hitam pesawat telah diperoleh pihak berwenang. Wakil dari penerbangan sipil Taiwan, Lin Zhiming mengatakan kondisi cuaca saat insiden terbilang cerah dan pilot berpengalaman.
"Pilot memiliki 14.000 jam terbang dan co pilot 4.000 jam terbang," kata Zhiming. Pilot dan co pilot juga termasuk dalam korban tewas. Keluarga para korban diperkirakan tiba Kamis di Taipei, termasuk keluarga yang berasal dari Beijing.