Kamis 05 Feb 2015 12:55 WIB
Kontroversi Valentine

Peringati Valentine Day, Remaja Indonesia Sok Kebarat-baratan

Rep: C09/ Red: Indah Wulandari
Valentine (ilustrasi)
Foto: Foto : Mardiah
Valentine (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perayaan hari kasih sayang alias  Valentine Day selalu menimbulkan pro dan kontra di Indonesia karena tak sesuai dengan ajaran agama Islam serta budaya Indonesia.

“Tapi, kenapa remaja Indonesia jadi ikut-ikutan seperti itu, berarti mereka sok mengikuti ala-ala Barat,” ungkap Ketua Umum Gerakan Perempuan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Welya Safitri, Rabu (5/2).

Ia menilai, peringatan hari valentine tidak sesuai dengan akar budaya yang ada di Indonesia. Remaja Indonesia, kata dia, seharusnya mengetahui valentine berasal dari budaya barat yang tidak patut ditiru.

Menurutnya, tak perlu ada peringatan hari kasih sayang karena kasih sayang harus dilakukan setiap hari.

“Harus ada kasih sayang itu setiap saat, dalam hubungan dengan teman, dengan orang tua, hubungan suami istri, jadi nggak harus pakai momen-momen tertentu,” jelasnya.

Terlebih lagi, tambah dia, Valentine lebih banyak memberikan dampak negatif bagi remaja yang belum mengerti sepenuhnya makna kasih sayang sejati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement