REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pimpinan partai politik pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Selasa (3/2) kemarin. Dalam pertemuan tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla pun tampak turut hadir.
Menurutnya pertemuan para pemimpin KIH dengan Presiden juga membahas terkait polemik pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. Ia mengatakan, pemerintah pun menjelaskan posisinya saat ini kepada para pemimpin KIH. JK juga mengatakan untuk melantik Budi Gunawan, presiden akan menunggu hasil sidang gugatan praperadilan BG.
"Tentu ada juga disinggung (BG), dijelaskan posisi pemerintah, presiden menunggu hasil praperadilan," katanya.
Meski demikian, pertemuan Megawati dengan presiden hanya merupakan konsultasi bulanan. Sebagai partai pendukung, katanya, memang harus memberikan informasi dan saran terhadap program pemerintahan.
"Ini konsultasi bulanan, kita melakukan konsultasi bulanan, kan bagaimanapun itu partai pendukung itu memberikan input dan informasi apa yang program pemerintah dan itu bulanan itu," jelasnya.
Menurutnya, dalam pertemuan tersebut, KIH pun memberikan berbagai saran, termasuk perkembangan ekonomi ke depan, serta kondisi APBN saat ini. Wapres JK juga membantah pertemuan antara para pemimpin KIH dengan Presiden Jokowi ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Seperti diketahui, para pimpinan partai politik pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam Koalisi Indonesia Hebat menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka.
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah tokoh seperti Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Patrice Rio Capella, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Sutiyoso, serta Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan hasil Muktamar Surabaya M Romahurmuziy menghadiri pertemuan tersebut.