Rabu 04 Feb 2015 09:34 WIB

KBRI Layangkan Nota Protes Iklan Pecat Pembantu Indonesia pada Malaysia

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indah Wulandari
Iklan RoboVac yang menghina PRT dari Indonesia
Foto: Twitter
Iklan RoboVac yang menghina PRT dari Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR--KBRI Kuala Lumpur mendesak pemerintah Malaysia untuk melarang iklan pelecehan warga negara Indonesia.

Dalam iklan tersebut, sebuah perusahaan pembuat alat pembersih, RoboVac mencantumkan tulisan "Fire Your Indonesian Maid Now" (Pecat Pembantu Indonesia).

Duta Besar RI untuk Malaysia, Herman Prayitno, menyesalkan munculnya iklan sebuah perusahaan swasta yang sangat mengganggu perasaan bangsa dan rakyat Indonesia. Terlebih lagi, iklan ini muncul menjelang kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Malaysia pada 5-7 Februari 2015 mendatang.

“Kedua negara perlu terus memperkuat hubungan agar dapat lebih saling menghormati dan menghargai satu sama lain, terlebih lagi di saat negara-negara ASEAN akan segera memasuki tatanan Komunitas ASEAN,” ujar Herman, Rabu (4/2).

KBRI juga meminta otoritas Malaysia memastikan iklan produk apapun yang bersifat rasis dan mencederai perasaan bangsa Indonesia tak terulang kembali.

Pada 3 Februari 2015, KBRI Kuala Lumpur telah melayangkan nota protes kepada Kementerian Luar Negeri Malaysia atas iklan perusahaan pembuat alat pembersih, RoboVac, tersebut.

Pemerintah Indonesia pun sangat menyayangkan tindakan perusahaan swasta RobVac yang sangat tidak sensitif dan merendahkan martabat rakyat Indonesia dalam membuat iklan. Selain itu, KBRI juga telah mengirimkan retainer lawyer untuk menemui pihak perusahaan dan mengambil langkah-langkah hukum selanjutnya.

Berdasarkan siaran pers yang diterima, KBRI juga telah melaporkan pemasangan iklan tersebut kepada Kepolisian Wilayah Selangor. Menurut hasil pengecekan, iklan pelecehan WNI tersebut memang beredar. Namun, letaknya sudah dipindahkan dan tidak lagi terlihat oleh publik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement