Selasa 03 Feb 2015 10:30 WIB

Bantu Gas Kota Palembang, Pertamina Gelontorkan Rp 29 Miliar

Rep: Maspril Aries/ Red: Ilham
Petugas memeriksa pipa gas di kapal Pertamina Gas 2 di ship to ship (STS) Teluk Kalbut, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (9/10).(Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas memeriksa pipa gas di kapal Pertamina Gas 2 di ship to ship (STS) Teluk Kalbut, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (9/10).(Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Setelah sukses dengan pengelolaan jaringan gas kota di kawasan seberang ilir, PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) kini tengah mempersiapkan pengembangan jaringan gas kota untuk masyarakat di kawasan seberang ulu.

“Untuk pengembangan jaringan gas kota di kawasan seberang ulu, PT SP2J akan mendapat bantuan pembangunan jaringan dari PT Pertamina senilai Rp 29 miliar,” kata Direktur Operasional PT SP2J, Achmad Nopan, Selasa (3/2).

Menurut dia, bantuan akan diterima PT SP2J bukan dalam bentuk bantuan dana, melainkan jaringan gas kota untuk distribusi gas bagi warga Palembang yang tinggal di kawasan seberang ulu. "Ini merupakan program PT Pertamina dalam mengembangkan gas kota."

Achmad mengatakan, jaringan gas kota di Palembang mulai beroperasi sejak 2010 lalu. Jaringan gas kota yang sudah beroperasi mencakup warga di Kelurahan Lorok Pakjo dan Kelurahan Siring Agung.

Para pengguna gas kota di dua kelurahaan tersebut ada sebanyak 3.655 pelanggan. 15 pelanggan diantaranya merupakan berbentuk usaha kecil menengah, sisanya rumah tangga.

Setelah jaringan gas kota di kawasan seberang ulu beroperasi, pemerintah akan membebaskan biaya pemasangan jaringan gas ke warga, termasuk kompor bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan golongan tarif rumah tangga 1 atau belum mampu.

Untuk pengenaan tarif gas kota di Palembang, PT SP2J membaginya dalam dua kelompok. Golongan RT 1 sebesar Rp 2.250 per meter kubik dengan pelanggan sebagian besar untuk kebutuhan rumah tangga. Golongan RT 2 Rp 2.710 per meter kubik untuk usaha kecil menengah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement