Sabtu 31 Jan 2015 16:58 WIB

Nelayan Pangkalpinang Masih Takut Melaut

Nelayan beraktivitas di Pelabuhan Tahuna, Kelurahan Tidore, Tahuna Timur, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Foto: Antara/Andika Wahyu
Nelayan beraktivitas di Pelabuhan Tahuna, Kelurahan Tidore, Tahuna Timur, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.

REPUBLIKA.CO.ID,PANGKALPINANG--Nelayan tradisional di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, masih takut untuk melaut karena kondisi cuaca perairan di daerah itu masih buruk yang ditandai dengan angin kencang serta hujan deras.

"Saat ini gelombang di perairan cukup tinggi dan sangat berbahaya jika dipaksakan melaut karena mengancam keselamatan sehingga kami memilih untuk berlibur sementara waktu," kata seorang nelayan, Rangga di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia mengatakan, saat ini ketinggian gelombang di laut hampir tiga meter dan kemungkinan akan normal kembali pada Maret nanti sementara untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari nelayan mencari pekerjaan lain.

"Untuk sementara waktu nelayan mencari pekarjaan lain agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti menjadi buruh bangunan, berdagang atau sebagian mereka ada juga yang memperbaiki kapalnya," ujarnya.

Menurut dia, seluruh nelayan tradisional yang memiliki kapal berukuran kecil tidak berani melaut dan mereka akan menunggu hingga gelombang di laut normal kembali.

"Nanti jika gelombang di laut sudah normal kembali baru kami akan melaut lagi," ujarnya.

Demikian juga dengan Hasan nelayan lainnya yang mengakui saat ini enggan untuk melaut karena cuaca di perairan masih buruk dan gelombang laut tinggi.

Ia mengatakan, selama libur melaut ia memilih memperbaiki kapal agar saat melaut nanti kapal siap untuk berlayar dan tidak ada kendala atau kerusakan ketika berada ditengah laut.

"Selain mencari pekerjaan sampingan saya lebih fokus memperbaiki kapal sehingga keadaan kapal benar-benar siap untuk dibawa berlayar," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement