Rabu 28 Jan 2015 21:48 WIB

Pemkab Kobar Dukung Evakuasi Korban Air Asia Dilanjutkan

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Karta Raharja Ucu
Helikopter jenis Dolphin milik Basarnas ditutupi terpal oleh petugas di posko utama Lanud TNI AU Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Rabu (28/1).  (Republika/Rusdy Nurdianysah)
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Helikopter jenis Dolphin milik Basarnas ditutupi terpal oleh petugas di posko utama Lanud TNI AU Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Rabu (28/1). (Republika/Rusdy Nurdianysah)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng) mendukung tim Badan SAR Nasional (Basarnas) melanjutkan operasi evakuasi jenazah korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ 8501.

"Kami akan mendukung penuh segala fasilitas dan keperluan yang diperlukan membantu tim Basarnas," ujar Wakil Bupati Kobar, Bambang Purwanto saat ditemui sedang meninjau posko utama Basarnas di Lanud TNI AU Iskandar, Pangkalan Bun, Kobar, Kalteng, Rabu (28/1).

Operasi tim Basarnas mengevakuasi jenazah korban dan bangkai pesawat Air Asia QZ 8501 yang terbaring di kedalaman 30 meter di perairan laut Selat Karimata, Kalteng, sudah berlangsung satu bulan. Sebanyak 70 jenazah korban sudah ditemukan dari 162 korban, sisanya 92 korban masih belum diketemukan.

Sejak Selasa (27/1) untuk sementara dihentikan operasi evakuasi jenazah korban dan tim Basarnas akan melanjutkan operasi evakuasi jenazah korban pada Sabtu (31/1). "Kami tetap mengsiagakan tenaga-tenaga kesehatan dan seluruh kebutuhan dan peralatan kesehatan serta tetap menyiapkan peti-peti jenazah. Pokoknya kami akan membantu hingga proses operasi Basarnas ini resmi dihentikan," tutur Bambang.

Diutarakan Bambang, bahkan selama jeda dua hari operasi evakuasi pencarian jenazah korban, pihaknya akan memberikan fasilitas untuk istirahat dan akan mengajak refreshing tim Basarnas yang ada di Kobar, terutama mengajak anggota tim Basarnas ke Taman Nasional Tanjung Puting yang merupakan tempat objek wisata konservasi Orang Utan terbesar di dunia.

"Kami akan ajak refreshing seluruh tim Basarnas, melihat-lihat objek wisata. Biar mereka tidak jenuh," kata dia mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement