Selasa 27 Jan 2015 20:32 WIB

Astaga, Baru Tujuh Desa di Indramayu yang Punya Jamban Sehat

Rep: Lilis Handayani/ Red: Indah Wulandari
Contoh bangunan jamban berstandar
Foto: Dokumentasi
Contoh bangunan jamban berstandar

REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU–Di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat masih banyak desa yang warganya belum memiliki jamban sehat sehingga masih buang air besar di sembarang tempat.

 

Kasi Sanitasi Dasar dan Kualitas Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Een Andayani menyebutkan, dari 317 desa/kelurahan di Kabupaten indramayu, baru tujuh desa yang dinyatakan Open Defecation Free (ODF) atau masyarakat seluruhnya menggunakan sarana jamban sehat dan tidak buang air besar sembarangan.

‘’Tujuh desa ODF itu merupakan data 2013 – 2014,’’ kata Een, Selasa (27/1).

 

Een menyebutkan, tujuh desa ODF itu yakni Desa Gedangan, Kalensari, Panyingkiran Kidul, Ujung Pendok, Dukuh, Sukareja, dan Muntur. Pada tahun ini, ditargetkan ada lima desa yang akan berstatus ODF.

 

Een mengatakan, masih banyaknya desa yang belum berstatus ODF disebabkan faktor perilaku warganya. Seperti, warga di suatu desa yang tinggal di daerah pantai, lebih memilih buang air besar di pinggir pantai dibandingkan di jamban.

 

‘’Jadi masyarakat tidak sadar bahwa jamban sehat merupakan sanitasi dasar yang harus terpenuhi,’’ kata Een.

Selain itu, lanjut Een, faktor lain yang menyebabkan masih banyaknya desa yang belum berstatus ODF adalah sosial, ekonomi dan pendidikan masyarakatnya. Semakin rendah status ekonomi, sosial dan pendidikan masyarakat, maka kemungkinan untuk buang air besar sembarangan lebih besar.

 

''Untuk mengatasi itu, kami terus memicu masyarakat agar bersedia menggunakan jamban sehat,'' kata Een.

Tak hanya itu, lanjut Een, pemerintah pun memberikan bantuan stimulus berupa kloset gratis untuk masyarakat. Namun jika ternyata kloset itu tak dipasang, maka akan ditarik lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement