REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA--Hanya gara-gara tidak diberikan sepeda motor, bocah kelas VII SMP, Ariyanto (14), warga Desa Karangcengis, Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga nekad gantung diri.
Jasad korban ditemukan pertama kali oleh Saringah (47 tahun), nenek korban di kamar korban, Senin (26/1) seusai Maghrib.
''Jenazah korban sudah divisum. Hasilnya, dipastikan karena bunuh diri dengan menggangtung diri. Tidak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban,'' jelas Kepala Sub Bagian Humas Polres Purbalingga AKP Sitowati, Selasa (27/1).
Soal alasan korban bunuh diri, Sitowati menyebutkan, diperkirakan karena korban kecewa permintaannya untuk dibelikan motor tidak dipenuhi.
''Dari keterangan nenek korban, korban sebelumnya memang sempat meminta dibelikan motor. Namun neneknya yang tinggal serumah dengan korban, tidak bisa mengabulkan permintaan itu karena keterbatasan ekonomi,'' jelasnya.
Korban ditemukan neneknya, Saringah (61), sudah tergantung di kayu atap kamar rumahnya. Sedangkan yang digunakan untuk menjerat leher adalah kain jarit menyerupai tali.
Saringah yang ditemui di rumahnya, mengakui sebelum kejadian, cucunya yang memang tinggal serumah dengannya, memang sempat meminta dibelikan sepeda motor. Namun karena tidak punya uang, nenek Saringah menjawab agar cucunya itu menunggu ayahnya yang bekerja di Jambi pulang ke rumah.
Namun korban ternyata tidak puas dengan jawaban itu. ''Sambil marah-marah, cucu saya masuk ke kamar sambil membanting pintu,'' katanya.
Setelah kejadian itu, Saringah mengaku tidak mengira bahwa cucunya kemudian akan berbuat nekad. Ia sempat mengintip kondisi kamar melalui lubang kunci pintu. Betapa terkejutnya dia, karena dari lubang kunci itu dia melihat cucunya sudah dalam kondisi tergantung.
Seketika itu juga, Saringah menjerit minta tolong sehingga banyak tetangga berdatangan ke rumahnya. Dengan bantuan tetangganya itu, pintu rumah didobrak sehingga terbuka. Namun saat tubuh cucunya diturunkan, ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal.