Selasa 27 Jan 2015 11:35 WIB

Politikus Golkar Dukung Pembentukan Tim Independen

Rep: Dessy S Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Politikus Partai Golkar Nurul Arifin (tengah).
Foto: Republika/Wihdan H
Politikus Partai Golkar Nurul Arifin (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk meredam konflik yang memanas di tubuh KPK dan Polri, Presiden pun membentuk tim independen. Politikus Partai Golkar, Nurul Arifin menilai, penunjukan sejumlah tokoh dalam tim independen ini sudah tepat.

"Kalau melihat komposisinya kan ada hukum tata negara, pengamat politik, ahli hukum, kemudian ahli bidang masyarakat, ya tokoh-tokoh yang menurut saya di sini kredibilitasnya sangat bagus. Beberapa dari mereka adalah negarawan yang sudah teruji kenegarawanannya," kata Nurul di Jakarta, Selasa (27/1)..

Nurul pun berharap kehadiran tim independen dalam pemerintahan Jokowi ini dapat memberikan angin segar di tengah-tengah kekisruhan yang terjadi. "Kami berharap ini kan menumbuhkan suatu optimisme baru dari pemerintahannya Pak Jokowi," katanya.

Menurut mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimmly Asshiddiqie tujuan dibentuknya tim independen ini untuk meredakan ketegangan konflik penetapan tersangka calon Kapolri Komjen Budi Gunawan oleh KPK dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Polri. Lanjutnya, pihaknya akan berkomunikasi dengan KPK dan Polri terkait penyelesaian kisruh ini.

Ketujuh anggota tim independen tersebut adalah Oegroseno, Jimly Asshiddiqie, Tumpak Hatorangan Panggabean, Bambang Widodo Umar, Hikmahanto Juwana, Erry Riyana Hardjapamekas, dan Ahmad Syafii Maarif.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement