Senin 26 Jan 2015 17:11 WIB

Muhammadiyah: KPK Harus Tetap Ada dan Kuat

Rep: c08/ Red: Agung Sasongko
Masyarakat demo mendukung Bambang Widjojanto di depan gedung KPK, Sabtu (24/1).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Masyarakat demo mendukung Bambang Widjojanto di depan gedung KPK, Sabtu (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menentang keras adanya upaya yang ingin melemahkan Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) secara tersistematis.  Muhammadiyah menginginkan KPK terus ada dan kuat agar Indonesia dapat terus memberantas tindak korupsi yang masih banyak terjadi.

Dari kondisi saat ini di mana adanya komisioner KPK yang dijadikan tersangka, dan ada nya komisioner lain yang hendak dilaporkan juga ke Bareskrim, menandakan adanya pihak-pihak yang ingin KPK dibubarkan. "Masih banyak kasus-kasus yang belum diselesaikan. Makanya Muhammadiyah harus tetap ada," kata Din di Kantor Pusat PP Muhammadiyah Jakarta, Senin (25/1).

Din yang juga ketua MUI ini mengakui memang KPK adalah lembaga penegak hukum yang bersifat ad hoc. Akan tetapi dalam hal pemberantasan korupsi, publik kata Din masih mempercayai KPK dalam upaya pemberantasan korupsi dibandingkan oleh Polri atau pun Kejaksaan.

"KPK masih ada saja, korupsi masih ada. Apalagi kalau KPK tidak ada. Makanya KPK harus tetap ada dan kuat," ujar Din.

 

Bila memang ada oknum-oknum KPK yang terlibat dalam sebuah kasus, Din berharap agar diselesaikan menurut prosedur yang berlaku. Akan tetapi, semua pihak kata dia harus tetap menjaga agar KPK tetap kuat dengan cara mengisi jabatan pimpinan-pimpinan dengan orang-orang yang baru yang lebih berintegritas.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement