Sabtu 24 Jan 2015 13:44 WIB

Di Maluku Barat Daya, Premium Dijual Rp 50 Ribu per Liter

Penjual premium eceran di pinggir jalan di Kediri.
Foto: Antara
Penjual premium eceran di pinggir jalan di Kediri.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Harga premium yang dijual para pedagang di Tiakur, ibu kota Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) meresahkan warga setempat karena dijual bervariasi Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu per satu botol aqua ukuran besar.

"Masyarakat resah karena pemerintah pada 19 Januari 2015 telah menurunkan harga premiun maupun solar ternyata di Tiakur yang dijual para pedagang meresahkan warga," kata salah seorang tokoh masyarakat setempat, Adolof Unawekly, dihubungi dari Ambon, Sabtu (24/1).

Bayangkan, sejak 19 Januari 2015 diberlakukan harga premium hanya Rp 7.600 per liter, sedangkan solar Rp 7.250 per liter. "Para pedagang sudah mendapatkan keuntungan berlipat ganda dengan mengabaikan ketentuan pemerintah," ujarnya.

Karena itu, dia mengimbau Pemkab MBD agar menawarkan investor untuk mengoperasikan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Tiakur sehingga harga premium maupun solar dijual sesuai keputusan pemerintah.

"Rasanya sebagai ibu kota Kabupaten MBD yang secara geografis berbatasan dengan negara tetangga Timor Leste sudah saatnya mengoperasikan SPBU guna mengantisipasi perdagangan ilegal," tegas Adolof.

Apalagi, wilayah MBD merupakan alur pelayaran bebas Internasional yang pastinya aktivitas pengoperasian kapal relatif tinggi.

"Jujur wilayah perbatasan MBD relatif tinggi aktivitas perdagangan ilegal sehingga saatnya diantisipasi guna merealisasikan program Presiden Jokowi-JK yang memperioritaskan poros maritim," kata Adolof.

Pemerintah pada 18 November 2014 menaikan harga premium Rp 8.500 dan solar Rp 7.500 per liter. Sebelumnya, harga premium Rp 6.500 dan solar Rp 5.500 per liter.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement