Jumat 23 Jan 2015 21:15 WIB

KPK Janji tak akan Tinggalkan Bambang Sendirian

Ketua KPK Abraham Samad (kanan) bersama Wakil Ketua Bambang Widjojanto memberikan keterangan terkait penetapan tersangka calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan di Gedung KPK Jakarta, Selasa (13/1). (Antara/Wahyu Putro A)
Ketua KPK Abraham Samad (kanan) bersama Wakil Ketua Bambang Widjojanto memberikan keterangan terkait penetapan tersangka calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan di Gedung KPK Jakarta, Selasa (13/1). (Antara/Wahyu Putro A)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Komisi Pemberantasan Korupsi menegaskan tidak akan meninggalkan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sendirian dalam menghadapi masalah hukum karena ditangkap oleh Barekrim Polri pada pagi hari ini.

"Saya pertegas selaku pimpinan KPK, meski hal itu dilakukan Pak BW (Bambang Widjojanto) secara pribadi, KPK tidak akan melepaskan Pak BW secara pribadi karena KPK turut berjalan bersama Pak BW sampai kapanpun juga, tidak memandang persoalan pribadi Pak BW di masa lalu," kata Ketua KPK Abraham Samad, dalam konferensi pers di gedung KPK Jakarta, Jumat (23/1).

Bambang ditangkap oleh penyidik Bareskrim Polri pada sekitar pukul 07.30 WIB di Depok, seusai mengantarkan anaknya ke sekolah dan langsung dibawa ke Bareskrim Polri untuk diperiksa dengan sangkaan menyuruh untuk memberikan keterangan palsu terhadap para saksi dalam sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Waringin Barat 2010.

"Karena prinsip di KPK adalah kalau satu sakit, kita semua akan merasakan itu, sebaliknya kalau satu senang kita juga akan merasakan itu. Itu nilai-nilai persaudaran yang kita anut, jadi siapa pun baik pejabat struktural maupun pegawai biasa, kalau dia sakit adalah sakit lembaga," tambah Abraham.

Meski Abraham sempat tercekat saat menceritakan mengenai saat terakhirnya bersama dengan Bambang sebelum ditangkap pada Kamis (22/1) malam, Abraham meyakini bahwa KPK akan terus berjalan.

"Tapi percayalah bahwa kita di KPK apapun yang terjadi kita akan terus tegar. Masih banyak PR (Pekerjaan Rumah) yang harus dilakukan, percayalah kedzaliman tidak akan pernah mengalahkan melawan kebenaran, dan apa yang terjadi pada hari ini pada KPK adalah kedzaliman yang tidak bisa dibiarkan sama sekali," ungkap Abraham.

Dalam konferensi pers tersebut, hadir juga mantan pimpinan KPK Erry Riyana Hardjapamekas dan M Jassin. Juga ada Mas Achmad Santosa, mantan Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Yunus Hussein serta pegiat antikorupsi seperti Kordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement