Kamis 22 Jan 2015 17:58 WIB
PDIP vs Abraham Samad

Pengamat: PDIP Melakukan Manuver Politik

Rep: C09/ Red: Bayu Hermawan
 Ketua KPK Abraham Samad memberikan keterangan terkait penetapan tersangka calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan di Gedung KPK Jakarta, Selasa (13/1).  (Antara/Wahyu Putro)
Ketua KPK Abraham Samad memberikan keterangan terkait penetapan tersangka calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan di Gedung KPK Jakarta, Selasa (13/1). (Antara/Wahyu Putro)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Firman Noor menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sedang melakukan manuver politik.

Menurutnya PDIP tengah melakukan penyerangan terhadap pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena telah menghalangi Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri.

"PDIP ingin menunjukkan bahwa orang nomor satu di KPK itu bukan orang yang layak dipercaya," jelasnya saat dihubungi ROL, Kamis (22/1).

Menurutnya semua hal yang dituduhkan PDIP perlu dilakukan pembuktian. Jika memang benar demikian, tentunya sangat disayangkan dari sosok seperti Abraham Samad. "Kebenarannya kan sekarang masih dipertanyakan," katanya.

Ia menambahkan, di awal 2014 memang santer terdengar isu pemberitaan Samad yang merapat ke calon presiden, Joko Widodo.

Hingga sebenarnya ada kemungkinan hal yang dikemukakan oleh PDIP itu benar. Hanya saja, hal itu dianggap wajar karena saat itu Jokowi tengah mencari sosok yang bersih untuk menjadi wakilnya.

"Namun jika detail pertemuannya seperti apa yang dibenarkan PDIP, sangat disayangkan dan perlu pembuktian," ujarnya.

Sebelumnya, terdengar kabar bahwa Ketua Umum KPK, Abraham Samad, melakukan pertemuan-pertemuan dengan petinggi PDIP dan Nasdem sebanyak lebih dari lima kali. Hal tersebut dibenarkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PDIP Hasto Kristyanto. Menurut Hasto, pertemuan itu dirancang oleh dua orang tim sukses Samad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement