REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengapresiasi relawan pendukung Joko Widodo (Jokowi) yang mendesak penolakan pelantikan melantik Komjen Pol Budi Gunawan sebagai kapolri.
Menurut Siti, relawan telah banyak bersumbangsih untuk memenangkan Jokowi menjadi presiden ketujuh. Karenanya, sangat wajar bila mereka mengharapkan agar mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan menegakkan supremasi hukum.
"Apa yang disampaikan oleh relawan (Jokowi) tadi sudah benar, kita harus sampaikan kepada pemimpin yang dicintai dan Jokowi harus mendengarkan," kata Siti kepada ROL, Kamis (15/1).
Siti juga mengingatkan kepada Jokowi untuk tidak menyia-nyiakan kepercayaan yang telah diberikan oleh mayoritas rakyat Indonesia dalam 100 hari pemerintahannya. Karena ekspektasi yang tinggi terhadap Jokowi harus dijawab dengan cara mengangkat pejabat publik yang bersih.
Apalagi, sambung dia, untuk mengangkat kepala institusi sekelas Polri sebagai salah satu lembaga penegak hukum utama yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.
Ia pun menyayangkan jika Jokowi tidak mengindahkan keinginan rakyat dan juga relawannya. Karena artinya Jokowi lebih tunduk kepada kepentingan partai pendukung.
Harusnya menurut dia, selaku orang nomor satu di Indonesia saat ini, Jokowi mengambil keputusan atas nama dirinya sendiri sebagai presiden,
Siang kemarin, relawan konser salam dua jari mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mendukung lembaga antirasuah tersebut menuntaskan kasus korupsi yang melibatkan Komjen Budi Gunawan.
Relawan salam dua jari yang berisikan musisi dan aktivis seperti Abdee Negara (Slank), Olga Lidya, Fajrul Rahman, hingga Ketua Kontras Haris Azhar juga mendesak Presiden Jokowi untuk mengurungkan niatnya melantik Budi sebagai kapolri.
Ikuti Whatsapp Channel Republika