Selasa 13 Jan 2015 16:14 WIB

Ketua KNKT Terbang ke KRI Banda Aceh Identifikasi CVR QZ8501

 Personel TNI mengangkat jenasah korban pesawat AirAsia di KRI Banda Aceh di perairan laut Jawa, Jumat (9/1).  (Antara/Rekotomo)
Personel TNI mengangkat jenasah korban pesawat AirAsia di KRI Banda Aceh di perairan laut Jawa, Jumat (9/1). (Antara/Rekotomo)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi terbang ke KRI Banda Aceh memastikan Cockpit Data Recorder (CVR) yang ditemukan benar milik Air Asia QZ8501.

Ketua KNKT bersama Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I Agus Dwi Putranto dan Panglima Komando RI Armada Wilayah Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) Widodo pada pukul 14.50 WIB, menggunakan helikopter menuju KRI Banda Aceh dari Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng), Selasa.

Sebelumnya ia mengatakan bahwa benar fisik CVR sudah berhasil ditemukan dan dievakuasi ke KRI Banda Aceh. Meski demikian belum dapat memastikan bahwa benda yang dimaksud benar milik pesawat Air Asia QZ8501 yang dicari.

"CVR fisiknya ada, tapi siapa tahu pesawat bawa benda sama yang tidak terpasang. Jadi harus sabar, harus dicek dulu," kata Tatang.

Ia mengatakan harus melihat sendiri CVR tersebut dan mengidentifikasi nomor seri alat yang merekam percakapan pilot dan co-pilot Air Asia QZ8501 tersebut.

"Saya sangat berhati-hati menyampaikan beritanya, karena ini etika informasi dalam sebuah kecelakaan," ujar dia.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan juga mengatakan KNKT masih perlu mengidentifikasi apakah Cockpit Voice Recorder (CVR) yang ditemukan benar milik Air Asia QZ8501.

"Nah itu, (CVR) mau dibawa ke sini. Serial numbernya akan diperiksa," kata Jonan sebelum meninggalkan Lanud Iskandar menuju Pelabuhan Laut Panglima Utar.

CVR, menurut dia, sudah diangkat dari dasar laut. Meski demikian bukan berarti barang itu dari pesawat Air Asia karena "DNA-nya" belum diidentifikasi.

Jonan mengunjungi Pangkalan Bun untuk mengecek ekor pesawat Air Asia yang pada hari Minggu (11/1), telah dipindahkan dari KN Crest Onyx ke gudang milik PT Pelindo III Cabang Pangkalan Bun di Pelabuhan Laut Panglima Utar.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement