Senin 12 Jan 2015 21:54 WIB

Wali Kota Bekasi Batalkan Audiensi dengan Indosat

Iklan Indosat yang menyinggung warga Bekasi.
Foto: Instagram
Iklan Indosat yang menyinggung warga Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, membatalkan agenda audiensi bersama sejumlah pimpinan PT Indosat Tbk terkait persoalan promosi viral yang dianggap melecehkan warga Bekasi.

"Memang hari ini sudah diagendakan pertemuan antara Wali Kota Bekasi dan Direktur Utama PT Indosat, Alexander Rusli pada pukul 08.00 WIB, tapi dibatalkan karena pak wali kota sedang ada kunjungan ke Bantargebang," kata Kepala Bagian Humas Kota Bekasi Jufri di Bekasi, Senin (12/1).

Menurut dia, agenda tersebut berkaitan dengan klarifikasi sekaligus permintaan maaf Indosat atas munculnya promosi viral bertajuk "Liburan Ke Aussie Lebih Mudah Dibanding Ke Bekasi" yang menuai protes warga Bekasi.

Secara terpisah, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi membenarkan perihal pembatalan agenda pertemuan itu.

"Tadi saya harus meresmikan taman di Kecamatan Bantargebang," katanya.

Dia membenarkan adanya inisiatif dari pimpinan PT Indosat untuk meminta maaf atas munculnya viral tersebut. "Ada inisiatif dari Indosat untuk mendatangi saya, tapi hari ini ditunda," katanya.

Rahmat menambahkan, hingga kini pihaknya belum dapat menentukan sikap terkait polemik tersebut.

"Saya dalami dulu persoalan dan dampaknya seperti apa," katanya.

Head Of Region Jabodetabek PT Indosat Tbk, Suwignyo, mengakui kunjungan dari pimpinannya itu merupakan rangkaian agenda permohonan maaf pihaknya kepada warga Bekasi. "Sebelumnya kami sudah menyampaikan maaf kepada perwakilan budayawan Bekasi, serta masyarakat Bekasi melalui sejumlah media massa. Rencananya hari ini pimpinan kita mendatangi wali kota, tapi ternyata dibatalkan," katanya.

Sebelumnya viral Indosat bertajuk "Liburan Ke Aussie Lebih Mudah Dibanding Ke Bekasi" melalui akun @indosatmania pada 24 Desember 2014 menuai kecaman masyarakat Bekasi karena dianggap melecehkan.

Sejumlah elemen masyarakat dari unsur akademisi, budayawan, dan pemuda, memprotes iklan itu dengan membuat laporan ke polisi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement