REPUBLIKA.CO.ID, KOTAWARINGIN BARAT -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengisyaratkan akan ada banyak pejabat di bidang penerbangan yang dicopot dan dimutasi setelah insiden kecelakaan AirAsia QZ8501 yang disebut tidak memiliki izin terbang pada hari nahas tersebut.
"Kan kemarin sudah ada yang dicopot. Nanti pasti lebih banyak lagi," kata Ignasius Jonan seusai bertemu pimpinan Bandara Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Rabu (7/1).
Jonan mengatakan pesawat bisa lepas landas dari bandara melibatkan banyak pihak. Karena itu, bisa saja masih ada pejabat lain yang bertanggung jawab atas keberangkatan AirAsia QZ8501 dari Bandara Juanda, Surabaya menuju Bandara Changi, Singapura.
Terkait opini beberapa pihak bahwa Bandara Changi tidak akan menerima AirAsia mendarat bila penerbangan tersebut bermasalah, Jonan mengatakan hal itu memang bisa terjadi. Maskapai, kata dia, harus mengurus perizinan kedua bandara.
"Bagaimana perizinannya, berbeda antara negara satu dengan lainnya. Kalau Singapura mengizinkan, apakah Indonesia juga harus mengizinkan? Sejak kapan saya harus patuh pada Singapura," katanya.
Proses pencarian dan evakuasi kecelakaan AirAsia QZ8501 memasuki hari ke-11 pada Rabu. Tim gabungan pencarian dan evakuasi kembali menemukan dua jenazah penumpang AirAsia.
Dengan begitu, Jumlah korban yang telah dievakuasi mencapai 41 jenazah dan 39 diantaranya telah diterbangkan ke Surabaya untuk diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) yang bermarkas di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur.
Tim DVI telah berhasil mengidentifikasi 24 jenazah dan menyerahkan kepada keluarga korban.