Rabu 07 Jan 2015 13:32 WIB

Kasus Air Asia Merupakan Puncak Gunung Es 'Mafia' Izin Terbang

Rep: C07/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
AirAsia
Foto: Newsweek
AirAsia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengamat penerbangan Dudi Sudibyo mengatakan polemik izin terbang pesawat Air Asia QZ 8501 merupakan puncak gunung es. Kemungkinan besar, kata dia, terdapat oknum internal yang bermain dalam kasus ini.

"Hikmahnya ini puncak gunung es. Kalau gak ada kejadian ini enggak bakalan ada yang tahu. Nah sekarang diteliti berapa banyak yang terjadi," kata Dudi saat dihubungi, Rabu (7/1).

Ia pun menjelaskan bila ada perubahan izin terbang, harus ada surat pemberitahuan yang dilayangkan kepada Kementrian Perhubungan dalam hal ini Direktorat Perhubungan Udara. 'Kalau disetujui baru bisa terbang," ucapnya.

Permasalahan yang terjadi di Air Asia adalah, adanya oknum yang bermain dalam hal perizinan terbang. "Pasti ada oknum dalam yang main. Buktinya pesawat bisa lepas landas. Pilot enggak bakal terbangin pesawat kalau tanpa izin. Apalagi ke luar negeri," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement