Selasa 06 Jan 2015 15:50 WIB

Belum Ada Lonjakan Permintaan Gas Melon di Sukabumi

Rep: Riga Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Elpiji 12 Kg
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Elpiji 12 Kg

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram belum berpengaruh pada melonjaknya permintaan gas tiga kilogram atau gas melon. Pasalnya, saat ini permintaan warga Sukabumi terhadap gas melon masih normal.

"Hingga saat ini belum ada gejolak terkait naiknya harga gas elpiji 12 kilogram,’’ ujar Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi Ayep Supriyatna kepada wartawan, Selasa (6/1). Hal ini terkait adanya kemungkinan pengalihan pembelian gas dari 12 kilogram menjadi tiga kilogram.

Dikatakan Ayep, meskipun nantinya ada lonjakan permintaan namun pasokan atau kuota gas melon di lapangan cukup tersedia. Sehingga harganya di pasaran tidak akan mengalami kenaikan yang cukup besar.

Banyaknya stok gas elpiji tiga kilogram terang Ayep, dikarenakan permintaan cadangan kuota sebnyak 300 persen. Intinya, Kota Sukabumi masih memiliki cadangan yang mencukupi untuk memenuhi permintaan masyarakat.

Tidak adanya lonjakan permintaan gas tiga kilogram misalnya terlihat di agen gas elpiji di Jalan Bhayangkara Kota Sukabumi. "Saat ini masih aman dan tidak ada lonjakan,’’ ujar pegawai subagen gas elpiji Kujang, Ujang (34 tahun).

Diterangkan dia, normalnya permintaan menyebabkan harga gas elpiji tiga kilogram pun masih stabil. Saat ini harga gas melon per tabungnya mencapai Rp 16 ribu.

Ujang mengungkapkan, kemungkinan terjadinya lonjakan bisa saja terjadi pada beberapa hari ke depan. Hal ini dikarenakan harga elpiji 12 kilogram di tingkat pengecer cukup mahal.

Harga gas elpiji di tingkat pengecer kini menccapai Rp 150 ribu per tabung. Padahal sebelumnya hanya Rp 135 ribu per tabung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement