Senin 05 Jan 2015 17:40 WIB

Basarnas Pikirkan Strategi Baru untuk Angkut Korban Air Asia

Rep: C81/ Red: Joko Sadewo
 Petugas Basarnas menyiapkan kantung jenazah untuk evakuasi korban penumpang AirAsia QZ 8501, di Pangkal Pinang, Bangka, Selasa (30/12). (REUTERS/Darren Whiteside)
Petugas Basarnas menyiapkan kantung jenazah untuk evakuasi korban penumpang AirAsia QZ 8501, di Pangkal Pinang, Bangka, Selasa (30/12). (REUTERS/Darren Whiteside)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Di bawah kordinasi Badan SAR Nasional (Basarnas) tim gabungan terus mencari jenazah korban Pesawat Air Asia QZ8501 yang hilang pada Ahad (28/12). HIngga saat ini sudah 37 jenazah korban sudah ditemukan, artinya masih ada sekitar 130 jenazah yang belum ditemukan.

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Sulistyo, mengkhawatirkan kondisi jenazah yang semakin lama berada di Air. Menurutnya, jika semakin lama jenazah berada di air akan semakin sulit untuk mengevakuasinya.

“Saya bukan dokter, tapi katanya DVI, kalau sudah mulai hari ke delapan ke sana itu sudah mulai akan ada pembusukan. Karena makin lama tentu makin sulit, dan semakin ada tantangan untuk menemukan sodara kita tersebut,” kata Sulistyo, Senin (5/1).

Menurutnya, Basarnas sudah mulai memikirkan hal ini. Beberapa strategi sudah mulai dipikirkan jika hingga beberapa waktu ke depan masih belum semua Jenazah ditemukan. “Akan sulit, apalagi mencari di laut dengan kondisi sudah lama di air,” katanya.

“Tapi itu menjadi bagian saya gimana nanti saya mengatur supaya bagian-bagian bisa kita temukan. Semangat kita di situ, menemukan semua sodara kita dengan kondisi apapun,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement