Sabtu 03 Jan 2015 17:50 WIB

Posko DVI Pangkalan Bun Segera Dilengkapi Lemari Pendingin

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Winda Destiana Putri
Personil militer mengangkut peti jenazah korban Air Asia QZ 8501 yang tiba di Surabaya untuk diidentifikasi, Jumat (2/1).
Foto: Reuters
Personil militer mengangkut peti jenazah korban Air Asia QZ 8501 yang tiba di Surabaya untuk diidentifikasi, Jumat (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Posko Disaster Victim Identification (DVI) RSUD Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah akan mendapat bantuan cold storage atau lemari pendingin.

Lemari pendingin ini akan digunakan untuk menyimpan jenazah korban Air Asia QZ8501 agar lebih tahan lama.

"Tentu ini sangat membantu manakala ada delay pemberangkatkan jenazah yang sudah kami siapkan di sini," kata Direkutr Eksekutif DVI Polri Kombes (Pol) Anton Castelani, Sabtu (3/1).

Dia mengatakan, di RS Sultan Imanuddin sampai hari ini tidak melakukan proses identifikasi. Tim DVI di sini hanya melakukan pengepakan dan memasukkan jenazah ke dalam peti.

Adanya lemari pendingin digunakan untuk mencegah kerusakan jenazah lebih parah sehingga proses identifikasi yang dilakukan tim DVI di RS Bhayangkara, Surabaya bisa lebih mudah.

Dia menjelaskan, lemari pendingin tersebut berukuran 20 feet (kaki) yang akan diletakkan di posko DVI RS Sultan Imanuddin. "Jadi akan muat sekitar enam jenazah bahkan lebih," ujarnya. Meski demikian, sampai Sabtu (3/1) sore lemari pendingin itu belum ada di RS Sultan Imanuddin.

Dia menambahkan, sampai hari ini belum ada rencana dari tim DVI untuk memindahkan proses identifikasi jenazah dari RS Bhayangkara. Berbagai pertimbangan sudah dilakukan.

Di antaranya, alat yang ada di RS Bhayangkara lebih lengkap dan juga sebagian besar keluarga korban berada di Surabaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement