Sabtu 03 Jan 2015 12:45 WIB

Dua Pesawat Rusia Dukung Evakuasi QZ8501

Anggota Basarnas membawa jenazah korban kecelakaan Air Asia QZ 8501
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Anggota Basarnas membawa jenazah korban kecelakaan Air Asia QZ 8501

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tim dari Rusia mendatangi Kantor Pusat Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk berkoordinasi dalam operasi pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan sekitar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Minggu (28/12).

Tim Rusia tiba di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, pada pukul 08.25 WIB. Tim datang didampingi pejabat dari Kementerian Perhubungan dan langsung menuju lantai 14 untuk berkoordinasi langsung dengan Basarnas.

Sebelumnya Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan dua pesawat dari Rusia untuk membantu pencarian korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 telah tiba. "Hari ini (Jumat, 2/1) dapat bantuan dari Rusia sebanyak dua pesawat," kata Soelistyo.

Dia mengatakan pada hari ke-7 pesawat Rusia akan bergabung melakukan pencarian di Selat Karimata dan sedang dalam perjalanan ke wilayah pencarian.

Salah satu pesawat, menurut dia, dapat mendarat di air sehingga memudahkan evakuasi. "Tapi dengan catatan tinggi gelombang terbatas".

Pada Jumat (2/1), Basarnas menambah sektor pencarian seluas 13.500 mil dimana 1.575 mil merupakan daerah prioritas karena dilokasi tersebut ditemukan 30 jenazah yang merupakan korban jatuhnya pesawat AirAsia.

Khusus di sektor prioritas telah??ditugaskan tiga kapal yang berkemampuan deteksi bawah air yaitu kapal KM Baruna Jaya, KM Geo Survey, dan RSS Persistence milik Singapura untuk mencari bagian besar badan pesawat.

Lebih lanjut Soelistyo mengatakan unsur yang melakukan operasi saat ini sebanyak lima pesawat, delapan helikoper, serta 22 kapal yang terdiri dari unsur bantuan asing yaitu delapan unit kapal milik Singapura, empat milik Malaysia dan satu milik Amerika.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement