REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua komisi I DPR RI, Mahfufz Sidiq menilai gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tidak akan berkembang. Hal ini dikarenakan, ia melihat hampir semua negara dan masyarakat muslim menolak kelompok tersebut.
"ISIS ini ga akan tumbuh kembang, karena hampir semua negara muslim, masyarakat muslim tidak bisa menerima mereka," katanya kepada ROL, Ahad (28/12).
Politisi PKS ini menilai paham seperti ISIS adalah skenario ciptaan intelegen barat, khususnya Amerika yang ingin meninggalkan bom waktu di Timur-Tengah. Sehingga ketika kekuatan barat telah ditarik, kekacauan akan terus berlangsung. Dengan demikian, Israel akan lebih leluasa menjalankan misi politiknya.
Paham seperti ISIS ini akan disebarkan ke semua negara muslim sebagai pengganti Al-qaeda, Jamaah Islamiyah dan sebagainya. Namun upaya tersebut, menurut Mahfudz tidak akan berhasil. Karena di Irak dan Suriah sendiri masih terjadi pergolakan.
"Mereka ekpansi ke negara-negara muslim yang lain terlalu jauh. Mereka aja lagi ribut perang kok," ujarnya.
Meski demikian, Mahfudz meminta negara selalu waspada. Karena aktor intelektual yang mendesain kemunculan ISIS pasti akan membuat susana layaknya Al-Qaeda.
Ia meminta umat Islam Indonesia tidak perlu diadu domba oleh kekuatan di luar dirinya. Karena berbagai isu, mulai dari perbedaan antara umat Islam sendiri, sampai terorisme, tak lepas dari desain intelegen barat, khususnya Amerika.
"Jadi harus belajar dari sejarah, jangan mau diadu domba," ucapnya.
Menurut Mahfudz, tugas masyarakat adalah mengingatkan pemerintah untuk menciptakan rasa aman bagi warganya, serta sejahtera dalam menjalankan kehidupan.
"Jadi jangan umat ini dibikin sibuk oleh provokasi macam-macam, jadi ga tenang hidup," katanya.