Sabtu 27 Dec 2014 16:49 WIB

Sponsor AM Berencana Kirim 10 WNI Lagi untuk Gabung ISIS di Suriah

Rep: c01/ Red: Mansyur Faqih
Barang bukti yang disita polisi dari warga negara Indonesia yang diduga akan bergabung dengan kelompok militan ISIS.
Foto: Adysha Ramadani/Republika
Barang bukti yang disita polisi dari warga negara Indonesia yang diduga akan bergabung dengan kelompok militan ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggagalan keberangkatan enam WNI yang diduga akan bergabung dengan ISIS berujung pada penangkapan AM selaku fasilitator atau sponsor. Dari penangkapan AM diketahui, ia sedang menyiapkan 10 WNI lainnya untuk berangkat ke Suriah.

"Informasi terakhir, yang bersangkutan juga sedang menyiapkan 10 orang untuk berangkat (ke Suriah)," jelas Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto, Sabtu (27/12).

Dari penangkapan itu, terkuak kalau selama ini AM merupakan promotor dari pemberangkatan WNI ke Suriah. AM juga mengaku telah berhasil memberangkatkan sekitar 10 orang lainnya ke Suriah pada 9 September lalu. 

Salah satu dari 10 orang itu bahkan sudah ada yang gugur dalam peperangan bersama ISIS. Menurut kepolisian, AM mengaku, WNI yang gugur tersebut bernama Fikrul Azim Syahrir. 

 

"Jadi, Fikrul ini sudah 'mati syahid' karena berperang dengan laskar-laskar ISIS di sana," terang Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heriawan, Sabtu.

Meski AM telah memberi keterangan, kepolisian masih akan terus mendalami keterangan tersebut. Kepolisian Makassar pun masih akan mendalami sejumlah paspor yang ditemukan di kediaman AM di Cibubur.

Kepolisian akan melakukan pengecekan pada kecamatan dan kantor imigrasi di Makassar. Karena dari enam paspor yang ditemukan di Cibubur, lima di antaranya dikeluarkan oleh kantor imigrasi Makassar, dan satu paspor dikeluarkan oleh imigrasi Palu.

Penyelidikan juga akan membantu kepolisian terkait pasal apa yang akan dikenakan dalam kasus ini. "Kita arahkan pada Pasal 266 KUH Pidana, ancamannya 7 tahun," lanjut Herry.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement