Kamis 25 Dec 2014 21:47 WIB

Dua Kapal Proyek Reklamasi Terbakar

Rep: c94/ Red: Maman Sudiaman
Kapal terbakar/Ilustrasi
Foto: Antara
Kapal terbakar/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PENJARINGAN -- Dua kapal yang menggarap proyek reklamasi terbakar di

di Teluk Jakarta -- sekitar 1,5 mil dari Pantai Mutiara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu lalu (24/12). Dalam insiden itu, seorang anak buah kapal (ABK) ditemukan tewas.

Kedua kapal nahas itu adalah Hayin 16 dan Hayin 19 terbakar sekitar pukul 12:00WIB. Kebakaran diduga akibat korsleting listrik yang terjadi di bagian mesin kapal Hayin 19.

Dalam insiden terbakarnya kapal tersebut seorang ABK bernama Ruslan (28 tahun) ditemukan tewas. Awalnya Ruslan bersama tiga rekan ABK nya berusaha meloloskan diri dari kobaran api. Namun sayang,  pria asal Gresik, Jawa Timur itu tak bisa meloloskan diri dari kepungan api. Beruntung, dua rekan korban yakni Aliong (25) dan Rizal (19) berhasil meloloskan diri dari kobaran api. Meski demikian, keduanya mengalami luka bakar serius di seluruh bagian tubuh langsung dilarikan ke rumah sakit. Seorang ABK lainnya bernama Ale Ferdy Hukom (29) berhasil menyelamatkan diri dengan cara meloncat ke perairan.

Saat kapal terbakar, Ale Ferdy sempat membantu Ditpolair Polda Metro Jaya untuk memadamkan api. Dalam kejadian itu, sedikitnya delapan unit kapal berukuran besar, sedang dan kecil diterjunkan oleh Ditpolair untuk memadamkan api.

Kejadian berawal ketika kapal Hayin 16 yang bermuatan pasir hendak mengisi bahan bakar minyak (BBM) ke kapal Hayin 19. Tak lama muncul percikan api di antara selang pengisian yang berasal dari kapal Hayin 19 pengangkut BBM.

Percikan api tersebut menimbukan ledakan hebat sebanyak satu kali di kapal Hayin 19. Akibatnya api merambat cepat lalu menghanguskan seluruh bagian kapal Hayin 16. Sedangkan kapal Hayin 19 yang mengangkut BBM telah hangus separuhnya.

Saat ledakan terjadi keempat ABK panik dan langsung berusaha melarikan diri dari kobaran api. Ruslan yang pada saat itu berada sangat dekat bungker langsung tewas seketika. Sementara ketiga lainnya Aliong dan Rizal mengalami luka parah akibat ledakan tidak begitu jauh.

Sedangkan korban selamat, Ale yang posisinya cukup jauh dari ledakan langsung loncat ke perairan untuk menyelamatkan diri dari lidah api.

Direktur Polisi Air Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Makhruzi mengatakan, meski kapal Hayin 16 ikut terbakar tetapi seluruh ABK dapat diselamatkan. Sedangkan dari kejadian itu polisi mendapatkan 12 orang awak ABK di kapal Hayin 16 yang berkewarganegaraan Cina.

"Dari kejadian tersebut ada tiga orang korban WNI sebagai ABK. Sedangkan 12 orang warga negara Cina di Kapal Hayin 16 tidak mengalami luka," kata Makhruzi saat dihubungi Republika, Kamis (25/12).

Kapal Hayin 16 merupakan jenis kapal pengerukan pasir yang rencananya sedang bekerja dalam rangka reklamasi pantai Pantai Indah Kapuk (PIK). 

Sementara korban tewas telah dievakuasi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk di otopsi. Sedangkan kedua korban yang terluka parah, Rizal dan Aliong kini tengah di rawat di RS Pantai Indah Kapuk (PIK) dan RS Pertamina.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement