Sabtu 20 Dec 2014 03:00 WIB

Jual Gedung BUMN, Nasdem: Kebijakan Prematur Dan tak Bijak

Rep: C16/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri BUMN, Rini Soemarno
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Menteri BUMN, Rini Soemarno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Wacana menjual gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KemenBUMN) oleh Menteri BUMN Rini Soemarno karena alasan efisiensi banyak dinilai sebagai tindakan yang prematur dan tidak bijak.

Wasekjen Partai Nasdem, Willy Aditya, mengatakan seharusnya Menteri Rini tidak buru-buru dalam melontarkan ide dan wacana. "Ide menjual gedung seharusnya menjadi pilihan terakhir" kata Willy kepada Republika Online, Jumat (19/12).

Menurut Willy, Menteri Rini seharusnya bisa belajar tentang peristiwa penjualan aset penting negara, PT Indosat, yang dilakukan mantan Presiden Megawati pada zaman pemerintahannya. Willy berpendapat penjualan gedung harusnya menjadi jalan terakhir jika alasannya untuk efisiensi dan biaya perawatan gedung.

Willy mengungkapkan masih ada solusi lain yang dapat ditempuh sebelum memutuskan untuk menjual gedung pemerintahan. Menurutnya, KemenBUMN dapat berbagi gedung bersama dengan Kemenko Kemaritiman yang sampai saat ini belum memiliki gedung sendiri.

Selain dengan menjual, Willy menambahkan, gedung KemenBUMN dapat disewakan kepada pihak swasta. Dengan menyewakan, menurutnya, biaya operasional gedung akan dapat terpenuhi.

"Yang harus dipahami bersama adalah langkah baik belum tentu tepat jika situasinya tidak pas" pungkas Willy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement