Jumat 19 Dec 2014 09:46 WIB

Kembangkan Peternakan dan Kurangi Impor Daging, Jokowi ke Kupang

Presiden Jokowi dan Wapres JK.
Foto: AP Photo
Presiden Jokowi dan Wapres JK.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya melukiskan perayaan HUT ke-56 Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun ini merupakan peringatan yang sangat bersejarah, karena dihadiri pula oleh Presiden Joko Widodo.

"Mungkin ini untuk pertama kali dalam sejarah bahwa peringatan ulang tahun pembentukan provinsi berbasis kepulauan ini dihadiri langsung oleh seorang kepala negara. Ini sangat istimewa dan luar biasa," kata Gubernur Lebu Raya di Kupang, Jumat.

Presiden Joko Widodo rencananya akan berkunjung ke Kupang, NTT pada Sabtu (20/12), namun kunjungan tersebut dimajukan ke hari Jumat (19/12), karena mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo itu ingin tidur semalam di Kupang agar lebih lama bersama masyarakat di daerah ini.

Presiden Joko Widodo akan tiba di Kupang pada Jumat (19/12) malam sekitar pukul 19.00 WITA dan akan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang peternakan antara Gubernur NTT, Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Jawa Tengah.

Kepala negara bersama sejumlah duta besar negara sahabat akan menghadiri peringatan HUT ke-56 Provinsi NTT pada Sabtu (20/12) di alun-alun rumah jabatan gubernur NTT di Jalan Raya El Tari I Kupang, sebelum meletakkan batu pertama pembangunan Bendungan Raknamo di Kupang Timur pada siang harinya.

Gubernur Lebu Raya mengungkapkan sebelum terpilih menjadi Presiden RI ke-7, Jokowi berjanji untuk kembali ke NTT saat ulang tahun ke-56 provinsi berbasis kepulauan ini.

Sebelumnya, Jokowi sudah sempat berkunjung ke Kupang dalam kapasitasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk menjajaki kerja sama pengembangan peternakan, untuk mengurangi impor daging dari luar negeri.

Sektor peternakan sempat mengalami stagnasi dalam pengembangan, karena sistem pemasaran yang tidak terkendali serta berkurangnya padang pengembalaan dan pakan.

Lewat program Desa Mandiri Anggur Merah (Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera), pemerintahan Gubernur Frans Lebu Raya menyuntik dana segar dari APBD NTT sebesar Rp250 juta untuk setiap desa agar masyarakat dapat memanfaatkannya bagi pengembangan ekonomi produktif.

Salah satu usaha ekonomi produktif yang dilakukan masyarakat lewat program Desa Mandiri Anggur Merah tersebut adalah pengembangan peternakan yang diharapkan menjadi cikal bakal lahirnya kembali NTT sebagai provinsi ternak.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement