REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Kepala Desa Sampang Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Slamet meminta pemerintah Kabupaten Banjarnegara segera melakukan penelitian tentang kondisi Gunung Lele yang sebagian tebingnya pada Jumat (12/12) mengalami longsor.
Hal ini karena diperkirakan masih ada rekahan tanah di puncak gunung dikhawatirkan akan kembali menimbulkan longsor cukup besar.
''Warga saya ada yang melaporkan bahwa di puncak pegunungan itu masih ada rekahan. Kami khawatir rekahan itu akan kembali menimbulkan longsor yang cukup besar,'' katanya, Ahad (14/12).
Slamet mengatakan setelah kejadian longsor yang mengubur lebih dari 35 rumah warga di Dusun Jemblung Desa Sampang, seluruh warga Desa Sampang telah diungsikan. Sebagian diungsikan ke lokasi-lokasi pengungsian, dan sebagian lagi mengungsi ke rumah-rumah saudaranya yang berada di tetangga desa.
''Di desa kami, seluruhnya ada sekitar 600 KK. Semuanya yang selamat dari bencana longsor, saat ini mengungsi karena khawatir masih akan terjadi longsor susulan dari gunung Telogo Lele,'' jelasnya.
Posisi pegunungan Telogolele, berada di selatan Desa Sampang. Bentuknya memanjang dengan beberapa pucuk gunung di pegunungan tersebut. Yang mengalami longsor, adalah salah satu pucuk gunung yang ada di pegunungan tersebut.
Kades Slamet berharap, bila ada kepastian tentang kondisi di puncak pegunungan tersebut, maka warganya bisa mengambil keputusan, apakah akan minta direlokasi atau kembali ke rumah tinggal mereka pada musim penghujan seperti sekarang ini. '
'Bila memang dinyatakan aman, maka Alhadulillah kami bisa kembali dengan tenang ke rumah kami. Namun memang harus direlokasi, ya kami menunggu bagaimana kebijakan pemerintah kabupaten,'' jelasnya.
Sementara Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno, mengaku sudah mengundang berbagai pihak terkait untuk meneliti tanah di beberapa lokasi yang terjadi bencana yang terjadi di Banjarnegara. Antara lain, ke BNPB dan juga PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi).
''Kami awalnya meminta mereka meneliti kondisi tanah di Dusun Pencil Karangtengah Kecamatan Wanayasa yang saat ini tanahnya mengalami pergerakan dan menyebabkan ratusan KK di dusun ini mengungsi. Namun setelah kejadian di Dusun Jemblung Desa Sampang, kami minta mereka juga segera meneliti kondisi tanah di lokasi ini,'' jelasnya.
Meski demikian, dia mengaku belum tahu hasilnya. Namun untuk mengantisipasi kemungkinan buruk, pihak Pemkab sudah memutuskan untuk mengungsikan seluruh warga Sampang.
''Yang penting, kita sudah mengevakuasi warga ke lokasi yang relatif aman. Fokus kita sekarang masih mencari korban yang tertimbun longsor,'' katanya. n wid