Sabtu 06 Dec 2014 17:50 WIB

Jabodetabek Perlu 500 Ribu Sumur Resapan

Rep: C09/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sejumlah pekerja mengerjakan proyek sumur resapan. (ilustrasi)  (Republika/Agung Fatma Putra)
Sejumlah pekerja mengerjakan proyek sumur resapan. (ilustrasi) (Republika/Agung Fatma Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Wilayah Jabodetabek diperkirakan perlu 500 ribu sumur resapan atau biopori sebagai langkah pencegahan banjir. Sumur resapan merupakan solusi jangka pendek yang dapat dilakukan oleh masyarakat menjelang Januari 2015.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, mengatakan, ia telah mempelajari daerah aliran sungai ciliwung dan mendalami masalah-masalah yang ada di sekitar sungai-sungai yang melewati Jabodetabek.

Menurutnya, 38 ribu hektare daerah aliran sungai sudah sangat padat oleh pemukiman penduduk sehingga agak sulit mengembangkan program tanam pohon.

“Hal yang paling mungkin dilakukan adalah mengeruk sistem drainase, namun pembuatan sumur resapan lebih bagus karena dapat dilakukan cepat untuk hasil jangka panjang,” ujar Siti Nurbaya, Sabtu (6/12).

Sumur resapan yang disarankan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berukuran 1,2 m x 1,2 m dengan dalam dua meter. Siti Nurbaya menegaskan pembuatan 500 ribu sumur resapan dapat dilakukan secara bertahap.

“Saya meminta dukungan prioritas dari masyarakat untuk membantu membangun sumur-sumur resapan ini,” kata dia.

Ia mengaku kementerian yang dipimpinnya harus segera mengenal persoalan di lapangan secara tepat dan mencari jalan keluar bersama kepala daerah. Beberapa waktu lalu, tambah Siti Nurbaya, ia secara pribadi telah menulis surat ke Gubernur Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta, serta ke Wali Kota dan Bupati di Jabodetabek untuk sama-sama mewaspadai banjir.

“Menjaga lingkungan jangan sampai menyusahkan rakyat, sebaliknya menyejahterakan rakyat juga jangan merusak lingkungan,” jelasnya.

Untuk langkah lebih lanjut, ia akan membicarakannya secara rinci dengan kepala-kepala daerah tersebut. Sebelumnya, Siti Nurbaya telah bertemu dengan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, untuk membahas masalah daerah aliran sungai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement