Jumat 05 Dec 2014 17:40 WIB

Gunung Kidul akan Bangun Taman Kota Berbasis Teknologi

Taman Kota
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Taman Kota

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berencana membangun kawasan taman kota berbasis teknologi untuk menunjang pertumbuhan pariwisata di daerah ini.

Kepala Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan Gunung Kidul Irawan Jatmiko di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan pembangunan kawasan titik nol kilometer di depan Pemkab Gunung Kidul mulai dibangun pada 2015 dengan menelan dana Rp 360 juta bersumber dari dana APBD 2015.

"Nantinya pagar di depan kantor pemkab akan dibuka, karena selama ini kelihatan tertutup," kata Irawan.

Ia mengatakan dalam pembangunan penada nol kilometer wilayah Gunung Kidul akan dibangun taman kota, kursi pengunjung, dan beberapa ornamen serta lampu sehingga diharapkan akan mempercantik kawasan pusat Kota Wonosari. "Ada videotron yang akan menyuguhkan tentang pariwisata di Gunung Kidul," katanya.

Selain itu, menurut Irawan, akan disediakan jaringan WIFI yang bisa diakses masyarakat yang sedang beristirahat atau sengaja datang ke titik nol KM

"Saat ini sedang dibahas mengenai wifi, dan kami masih fokus mengenai pembangunan kawasan titik nol KM," kata dia.

Sekertaris Daerah Gunung KIdul Budi Martana mengatakan selain pembangunan kawasan nol KM, akan dibangun pusat kuliner sehingga wajah pusat kota Gunung Kidul akan terlihat bersih. "Seluruh pedagang kaki lima (PKL) akan direlokasi di kawasan pusat kuliner yang berada di depan taman kota," kata Budi.

Pembangunan ini nantinya akan berbasis teknologi informasi. Dimana setiap titik dikawasan nol KM, alun-alun, lobi pemkab di kawasan Kuncung, dan kawasan pusat kuliner akan disediakan jaringan wifi. "Saat ini, kami tengah bicarakan dengan pihak ketiga yang mau memberikan sponsor," kata dia.

Budi mengatakan pemasangan jaringan ini sebagai salah satu wujud upaya pemerintah untuk mengurangi akses negatif remaja di Gunung Kidul yang bisa disalurkan ke arah postif. Selain itu mendukung sektor pariwisata.

"DIY merupakan cyber city, saat ini baru Kota Yogyakarta yang memilikinya, sedangkan kabupaten lain belum. Hal ini sebagai upaya untuk mewujudkan DIY sebagai cyber city," katanya.

Selain di pusat kota, pemkab berencana membangun jaringan komunikasi dengan pihak ketiga di area 'blank spot' kawasan wisata pantai yang selama ini belum ada sinyal. Hal ini untuk memaksimalkan potensi wisata yang selama ini belum terakses jaringan internet.

"Semoga dengan adanya jaringan komunikasi lancar akan memudahkan pembangunan wisata di kawasan pantai," kata Budi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement